2 Kesamaan Luis Milla dan Simon McMenemy
INDOSPORT.com - Luis Milla tidak kunjung memberikan kejelasan terkait masa depannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Nama pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, lantas naik ke permukaan.
McMenemy secara terbuka telah menuturkan ketertarikannya untuk melatih Indonesia. Ia merasa terhormat apabila dipercaya menangani Garuda.
"Itu sebuah kehormatan, kebanggaan untuk saya. Tapi untuk saat ini saya fokusnya ke BFC untuk memenangkan pertandingan selanjutnya," ujar pelatih asal Skotlandia itu.
Di Indonesia sekarang ini juga banyak sekali pemain yang bagus, jadi siapa pun yang melatih Indonesia nanti dia punya banyak pilihan pemain."
McMenemy dapat menjadi pilihan yang tepat bagi PSSI sebab eks arsitek Timnas Filipina itu memiliki sejumlah kesamaan dengan Milla. Hal itu terlihat ketika ia menangani Bhayangkara FC.
1. Menyukai Pemain Muda
Luis Milla melejit berkat tangan dinginnya membawa Timnas Spanyol menjuarai Euro U-21 2011. Hal itu pula yang membuat PSSI tertarik untuk memboyong pelatih asal Spanyol tersebut ke Tanah Air.
Ia diharapkan mampu membangun pondasi pemain muda Indonesia di ajang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Nyatanya, eks pemain Real Madrid itu sukses membawa generasi baru di skuat Timnas Indonesia saat ini.
Timnas senior kini didominasi oleh pemain muda. Saat menjamu Mauritius, setidaknya ada 5 pemain muda di tim inti. Perubahan tersebut memberikan warna yang lebih segar dari edisi Timnas sebelumnya.
McMenemy juga kerap menurunkan sejumlah pemain muda di skuat Bhayangkara FC. Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, Putu Gede Juni Antara, dan Awan Setho pernah merasakan sentuhan tangan McMenemy.
Selain itu, McMenemy sering mengorbitkan pemain muda baru, seperti TM Ichsan, Sani Rizki, dan Nurhidayat Haji Haris. Kemampuan mengombinasikan pemain muda dan senior tersebut menjadi modal penting McMenemy saat nantinya ditunjuk sebagai pelatih Timnas.
2. Gemar Mengubah Posisi Asli Pemain
Milla kerap bereksperimen di skuat Timnas U-23. Ia sering mengubah posisi asli pemain dengan peran yang baru.
Di lini belakang, pelatih asal Spanyol itu menyulap Gavin Kwan Adsit menjadi bek sayap kanan. Pemain klub Barito Putera itu padahal aslinya bermain sebagai penyerang.
Selain itu, Ricky Fajrin sering diturunkan menjadi bek tengah selama memperkuat Timnas. Saddil Ramdani juga pernah dimainkan sebagai bek sayap kiri dalam posisi darurat.
Sementara itu, McMenemy juga terkenal dengan eksperimennya di skuat Bhayangkara FC. Ia berhasil melihat potensi Jajang Mulyana dan sukses menjadikannya sebagai bek tengah.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain di INDOSPORT