3 Kerugian Jika Luis Milla Tak Lagi Latih Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Sejumlah kerugian akan dialami oleh Tim Nasional (Timnas) Indonesia andai pelatih asal Spanyol, Luis Milla, benar-benar tak ingin menjadi arsitek Skuat Garuda lagi.
Penunjukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam mempercayakan Luis Milla meracik skema untuk Timnas Indonesia sejak 2017 lalu sangat tepat.
Pasalnya, Luis Milla secara bertahap mulai membangun pondasi sekaligus kerangka Timnas Indonesia untuk masa yang akan datang. Karena mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu mampu memoles pemain muda menjadi bintang.
Namun kenyataannya berkata lain. Sebab Luis Milla gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke babak semifinal Asian Games 2018 usai kalah dari UEA U-23 dengan skor 3-4 lewat babak adu penalti. Hal ini yang membuat Luis Milla harus meletakkan jabatannya sebagai pelatih.
Terkini, kabar terbaru yang tengah memanas adalah polemik antara PSSI dengan Luis Milla yang belum juga menemui titik temu. Banyak berita yang beredar kalau PSSI menunggak gaji Luis Milla.
Apabila Luis Milla benar-benar tak ingin menukangi Timnas Indonesia kembali, tentu saja akan ada dampak bagi Skuat Garuda nantinya.
Oleh karenanya, INDOSPORT.COM pun coba merangkum tiga kerugian kalau Luis Milla enggan menukangi Timnas Indonesia kembali.
1. Masa Depan Pemain Muda di Timnas Terancam
Jika benar-benar Luis Milla menolak untuk menangani Timnas Indonesia tentu saja yang menjadi sorotan adalah masa depan para pemain sepak bola muda di Skuat Merah-Putih.
Pasalnya selama era kepemimpinan Luis Milla, pelatih asal Spanyol itu menyukai para pemain muda untuk digembleng menjadi berkualitas. Hasilnya adalah para pesepak bola muda ini dapat menjadi andalan untuk Timnas Indonesia ke depannya.
Tentu saja pelatih yang baru belum tentu sejalan dengan apa yang Luis Milla rancang. Sehingga besar kemungkinan kalau peluang para talenta berbakat ini bisa mandek atau mungkin tidak dipanggil.
2. Hilangnya Sosok Pintar dalam Meracik Strategi
Kepergian Luis Milla bisa juga menimbulkan hilangnya sosok yang amat pandai dalam meracik skema permainan. Terbukti dalam pertandingan yang dilakoni Timnas Indonesia, Luis Milla mampu membaca arah permainan.
Sehingga Luis Milla tak ragu dalam mengambil keputusan ketika pertandingan sedang berlangsung. Memasukan pemain baru dan mengembalikan gaya permainan Timnas Indonesia adalah salah satu poin positif yang dimiliki Luis Milla.
Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, pernah berujar kalau Luis Milla merupakan pelatih yang sangat rinci dalam pengamatan. Sehingga nilai tersebut adalah sesuatu yang baru bagi PSSI dibanding pelatih-pelatih asing sebelumnya.
3. Milla Dianggap Pejuang dalam Perbaikan Kualitas Kepelatihan Indonesia
Terakhir adalah Luis Milla merupakan sosok pelatih yang begitu peduli dengan dunia kepelatihan di Indonesia. Pasalnya dengan kedatangan Luis Milla, PSSI langsung berkerja dalam membuka banyak sekolah kepelatihan untuk calon pelatih usia muda.
“Pelatih usia muda ini harus menggunakan ilmunya di kompetisi bersama anak-anak,” kata Luis Milla di Hotel Gran Melia, Jakarta, Juli lalu.
Luis Milla juga bekerja sama dengan PSSI dalam mengeluarkan Filanesia (Filosifi Sepak Bola Indonesia) untuk para calon pelatih muda yang ingin memahami dunia kepelatihan sebelum terjun mengambil kursus.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbi Liga Indonesia di INDOSPORT.COM.