x

3 Dosa Besar Timnas Indonesia U-16 Pasca Tersingkir dari Piala Asia U-16 2018

Senin, 1 Oktober 2018 18:24 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Ucapan terima kasih pemain Indonesia dan staf oficial kepada suporter.

INDOSPORT.COM - Laga perempatfinal Piala Asia U-16 2018 antara Timnas Indonesia U-16 vs Australia U-16 baru saja berakhir dengan skor 3-2, di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (01/10/18) sore.

Timnas U-16 sempat mengejutkan para pecinta sepak bola dengan unggul lebih dulu saat laga baru berjalan 17 menit. Lewat sepakan mendatar dari Sutan Zico yang berhasil mengecoh kiper Australia.

Namun, memasuki babak kedua, penampilan anak-anak asuh Fakhri Husaini menurun drastis dan mereka harus kebobolan tiga gol. Hanya mampu cetak satu gol balasan lagi, sebelum laga berakhir dengan skor 3-2.

Baca Juga

Banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Timnas Indonesia U-16 saat ditaklukkan Australia di laga tadi. Berikut INDOSPORT coba rangkum sebanyak 3 dosa besar Timnas U-16 sehingga gagal ke Piala Dunia U-17 2019 di Peru.


1. 1. Lemah dalam Set Piece

Bagas dan Mulyana ucapakan terima kasih usai laga.

Timnas Indonesia U-16 kebobolan untuk pertama kalinya oleh Australia pada menit ke-51, Daniel Walsh. Saat itu kedudukan berubah menjadi imbang 1-1, di mana Garuda Asia unggul terlebih dulu.

Gol Walsh itu berawal dari bola mati atau tendangan bebas. Dengan gol ini, gawang Ernando Ari kebobolan dua gol pertamanya melalui tendangan bebas, bukti yang sahih bahwa Indonesia masih lemah dalam set pieces.

Sebelum gol pertama Australia ini, Ernando juga kebobolan dari set piece saat Timnas U-16 ditahan imbang 1-1 oleh Vietnam. 


2. 2. Telat Memasukkan Rendy Juliansyah

Rendy Juliansyah tampak lesu timnya gagal lolos semifinal Piala Asia 2018.

Menit ke-77, Fakhri Husaini menarik keluar pemain sayapnya, Supriadi dan menggantikannya dengan striker, Rendy Juliansyah. Keputusan itu ternyata membuahkan satu gol balasan ke gawang Australia.

Rendy Juliansyah membutuhkan waktu kurang lebih 12 menit untuk menunaikan tugasnya sebagai pencetak gol ulung Indonesia. Dia mencetak gol dengan memanfaatkan umpan lambung terobosan dari David Maulana.

Jika coach Fakhri lebih awal memasukkan Rendy Juliansyah, bukan tidak mungkin jalannya laga dan skor akhir akan berbeda.


3. 3. Statistik Memalukan

Tangis haru pemain Garuda Asia usai dikalahkan Australia.

Penampilan Timnas U-16 vs Australia memang tidak seperti laga-laga sebelumnya, di mana mereka mampu dominasi. Dilihat dari statistik yang dikeluarkan oleh Labbola, penguasaan bola Bagus Kahfi cs sangat memalukan.

Tercatat, Timnas U-16 hanya memiliki 38% penguasaan bola sementara Australia menguasai bola sebesar 62%. Sangat tidak berimbang, di mana tentunya ini terjadi saat babak kedua.

Selain penguasaan bola, masih dari statistik Labbola, tingkat akurasi umpan Indonesia U-16 juga sangat kecil. Hanya 67% sementara Australia presentase akurasi umpannya melebihi 83%.

Terus Ikuti Berita Piala Asia U-16 2018 dan Perkembangan Timnas Indonesia U-16 Hanya di INDOSPORT

AustraliaTimnas Indonesia U-16Bola InternasionalPiala AsiaPiala Asia U-16Sutan ZicoTRIVIAPiala Asia U-16 2018

Berita Terkini