x

Sosok 3 'Pembunuh' Timnas Indonesia U-16 ke Piala Dunia U-17

Senin, 1 Oktober 2018 20:24 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Tangis haru pemain Australia usai kalahkan timnas Indonesia.

iNDOSPORT.COM - Asa Timnas Indonesia U-16 untuk main di Piala Dunia U-17 tahun 2019 harus pupus usai disingkirkan oleh Australia pada babak perempatfinal Piala Asia U-16 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, pada Senin (01/10/18).

Kegagalan Timnas kali ini terasa begitu menyakitkan karena sempat unggul terlebih dahulu dengan skor 1-0 lewat gol Sutan Zico.

Memimpin di babak pertama, tidak serta-merta membuat Indonesia mudah selesaikan babak kedua menghadapi Australia.

Buktinya di babak kedua, The Young Socceroos mampu menunjukkan permainan terbaiknya dengan membalas tiga gol yang memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Skuat Timnas U-16.

Baca Juga

Rendy Juliansyah yang bertindak sebagai supersub sempat berhasil mengembalikan asa setelah pergerakannya tak terdeteksi oleh radar barisan pertahanan Australia dan mencetak gol.

Sayangnya skuat asuhan Fakhri Husaini harus kehabisan waktu yang membuat mimpi untuk bermain di Piala Dunia U-17 harus diestafetkan ke adik-adiknya di edisi selanjutnya.

Sejatinya permainan yang cerdas dari Australia di babak kedua adalah kunci yang membuat mereka memastikan satu tempat bermain di Piala Dunia U-17 di Peru.

Setidaknya ada tiga pemain yang memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan skuat asuhan Trevor Morgan. Berikut INDOSPORT merangkum tiga pemain Australia yang menghancurkan mimpi Indonesia ke Piala Dunia U-17.


1. Daniel Walsh

Pemain Australia Daniel Walsh saar melawan Irak.

Dialah pencetak gol penyama kedudukan saat menghadapi Indonesia U-16 lewat sundulannya yang memanfaatkan tendangan bebas.

Saat gol terjadi, Daniel Walsh terlibat perebutan bola di udara dengan kiper Ernando Ari yang maju mencoba untuk menyongsong umpan tendangan bebas itu.

Baca Juga

Diberkahi tubuh yang tegap dan tinggi membuat dirinya mampu menyambut umpan tersebut lebih dulu dibanding jangkauan tangan kiper Indonesia itu.

Kesalahan perhitungan Ernando yang keluar dari sarangnya dan gagal mengantisipasi bola menjadikan itu sebagai blunder yang fatal.

Berposisi sebagai bek tengah, juga menjadi keunggulannya dalam duel udara karena sudah tentu fasih dalam menyapu bola-bola udara yang mengancam gawangnya.

Selain itu, keberhasilannya mencetak gol ke gawang Ernando juga menjadi sebuah rekor untuk dirinya sendiri, karena hal tersebut menjadi gol pertamanya di ajang Piala Asia kali ini.


2. Adam Leombruno

Adam Leombruno (16) saat melakukan selebrasi.

Memiliki posisi sebagai pemain bertahan ekstra dalam formasi 5-3-2, tetap membuat pemain bernomor punggung 16  ini bermain gemilang.

Perannya di jantung pertahanan sedikit banyak telah meredam agresifitas serangan yang dipimpin oleh Sutan Zico dan kawan-kawan.

Visinya yang cerdas terbukti dari pengambilan keputusan yang tepat saat ia melihat timnya sedang menyerang. Melihat ada celah di sisi kanan pertahanan Indonesia, dirinya langsung overlapping menuju kotak penalti.

Baca Juga

Benar saja, mendapatkan umpan tanpa pengawalan khusus, Adam Leombruno berhasil mencetak gol yang juga merupakan gol perdananya di ajang Piala Asia.

Baik itu Leombruno ataupun Walsh, merupakan seorang pemain bertahan yang berarti lini pertahanan kita tidak awas dengan pergerakan coming form behind yang dilakukan oleh pemain bertahan itu.


3. Noah Botic

Noah Botic saat melakukan selebrasi.

Pada akhirnya, penyerang bernomor punggung 9 inilah yang benar-benar membunuh asa Indonesia untuk mengejar defisit dua gol. Dengan satu golnya, telah membuat Noah Botic menjadi top skor Australia dengan catatan empat gol.

Sedangkan untuk topskor turnamen, dirinya masih kalah satu gol dari Luqman Hakim, bomber Timnas Malaysia U-16. Pada turnamen Piala AFF U-15 2017, Botic jugalah yang menjadi aktor kekalahan telak Indonesia dari Australia dengan skor 3-7.

Baca Juga

Kala itu, pemain andalan Australia berhasil mencetak dua gol dari total tujuh gol yang bersarang di gawang Indonesia.

Sementara itu, pada pertandingan tadi kecerdasannya dalam melihat lemahnya Yudha dan kawan-kawan transisi ke bertahan, dipaksa adu lari hingga berujung pada plessing manis menghukum barisan pertahanan Indonesia yang bergerak lamban.

Terlepas dari kegagalan Timnas U-16 di Piala Asia U-16 kali ini, terdapat satu hal yang patut diapresiasi oleh Skuat Garuda Asia. Adalah sanjungan dari pelatih Australia yang mengatakan bahwa Timnas U-16 sejatinya mampu bermain di kancah Piala Dunia U-17.

Ikuti Update Terbaru Jadwal Piala Asia U-16 2018 dan Perkembangan Timnas Indonesia U-16 di INDOSPORT.COM

AustraliaIndonesia U-16Fakhri HusainiTimnas Indonesia U-16Bola InternasionalPiala Asia U-16TRIVIAPiala Asia U-16 2018Piala AFC U-16

Berita Terkini