x

3 Faktor yang Membuat Hukuman PSSI kepada Persib Bandung Tidak Adil

Rabu, 3 Oktober 2018 15:59 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Isman Fadil

INDOSPORT.COM - Induk federasi sepak bola Indonesia, PSSI, akhirnya telah secara resmi mengeluarkan kebijakan sanksi terkait insiden tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla.

Haringga menjadi korban dalam panasnya pertandingan antara Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 23 September lalu. Anggota The Jakmania itu harus merenggang nyawa setelah dikeroyok oleh sejumlah oknum bobotoh.

Kasus ini sejatinya memang sudah mendapat penanganan pihak kepolisian. Polisi bahkan sudah menangkap para pelaku dan sedang dalam upaya penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga

Meski telah ditangani kepolisan, hal itu tak semata-mata membuat Persib lepas dari hukuman PSSI. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kini diketahui telah menjatuhkan beberapa hukuman kepada Persib perihal kasus tewasnya Haringga.

Hukuman yang diberikan Komdis pun terbilang cukup berat. Mulai dari laga kandang usiran, main tanpa penonton, hingga denda sejumlah uang, harus dibebankan kepada Persib.

Hukuman ini ternyata banyak dirasa cukup tidak adil bagi sebagian pihak. Terutama bagi mereka para Bobotoh, kebijakan PSSI seperti terkesan subjektif dan memberatkan Persib.

INDOSPORT.com mencoba merangkum beberapa faktor yang membuat hukuman PSSI terhadap Persib menjadi terkesan tidak adil. Berikut ulasannya.


1. Generalisasi

Ketua Viking Persib Club (VPC), Heru Joko, mengaku kecewa dengan sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada Persib.

Ketidakadilan yang dirasa dari hukuman PSSI kepada Persib lantaran adanya faktor generalisasi. Faktor ini pun yang begitu dikeluhkan Ketua Viking, Herru Djoko.

Herru menilai hukuman PSSI tidak menimbulkan efek jera sama sekali. Menurutnya, sanksi PSSI malah terkesan mengeneralisasikan kalau semua elemen di Persib itu salah, padahal pada kenyataannya hanya oknum yang bertindak.

"Sanksinya yang membuat jera, tapi tidak membunuh semuanya. Kan itu mah oknum, kita Viking sudah mulai berubah, panpel segitu mah sudah bagus, harusnya sanksinya yang membuat jera tapi yang pas,"  ujar Heru seperti dikutip dari Vikingpersib.co.id.


2. Tidak Ada Landasan Hukum

Pentolan Bonek Andie Peci.

Faktor kedua yang membuat hukuman menjadi terkesan tidak adil adalah tiadanya landasan hukum yang kuat. Hal itu pun yang juga dikeluhkan pentolan Bonek, Andie Peci.

Sebagai pendukung suporter lain, Andie berusaha melihat permasalahan ini secara subjektif. Ia pun menilai hukuman PSSI kepada Persib tidak memiliki landasan hukum yang kuat.

"Saya bersama bobotoh. Hukuman ini tak punya landasan hukum yang kuat. Hukuman yang terlalu berat. Cenderung diputuskan karena faktor subjektif dan tidak suka,"  ujar Andie pada cuitannya di media sosial Twitter.


3. Pilih Kasih

Pertemuan Menpora dengan Stekholder Sepakbola Indonesia.

Hukuman PSSI kepada Persib terasa kurang adil bagi beberapa pihak lantaran adanya faktor pilih kasih. Hal itu juga yang menjadi perhatian Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Indonesia, Imam Nahrawi.

Imam selaku Menpora, sudah mengingatkan agar PSSI bertindak adil dalam pemberian hukuman. Imam ingin setiap klub yang melakukan kesalahan harus dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, tanpa ada pilih kasih.

Baca Juga

"Hukum harus berlaku adil kepada siapa pun. Jadi, tidak hanya katakanlah Persib, tapi juga klub-klub lain yang melakukan seperti itu harus dihukum yang setimpal Imam, jangan pilih kasih, itu intinya," ujar Imam Nahrawi seperti dikutip dari Antara.

Terus Ikuti Berita Olahraga dan Sepak Bola Serba-serbi Liga Indonesia di INDOSPORT