x

3 Kerugian Persib Bandung bila Hengkang dari Liga Indonesia

Kamis, 4 Oktober 2018 18:12 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Pemain Persib Bandung

INDOSPORT.COMPersib Bandung mendapatkan sanksi berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI buntut dari tewasnya Jakmania, Haringga Sirla, sesaat sebelum bertanding melawan Persija Jakarta.

Maung Bandung bahkan harus terusir dari Pulau Jawa hingga kompetisi kasta teratas Liga Indonesia, Gojek Liga 1 2018 berakhir. Mereka juga tidak dapat disaksikan oleh Bobotoh saat pertandingan langsung hingga awal musim depan.

Suporter Persib lantas mengeluarkan petisi agar tim kesayangannya itu pindah ke liga negara lain. Liga yang dipilih sebagai pelarian ialah Liga Thailand.

Baca Juga

Petisi tersebut diinisiasi oleh Yusuf Maulana dan telah ditandatangani oleh 8.661 orang hingga Rabu sore pukul 17.33 WIB. Liga Thailand dipilih sebab dianggap telah profesional dari berbagai aspek.

Jika benar akan pindah ke Thailand, Persib harus mengalami sejumlah kerugian. Apa saja kerugian tersebut? Berikut ulasannya untuk Anda, pembaca setia INDOSPORT.


1. Tidak Bisa Bermain di Liga Champions Asia bila Juara di Liga Thailand

Momen Persib Bandung saat juara Liga Indonesia 2014.

Sudah ada beberapa contoh tim perantau yang sanggup menjadi juara di liga negera lain. Albirex Niigata Singapura sejak 2016 berhasil menjuarai Liga Primer Singapura (SPL) meski berstatus sebagai tim satelit dari Albirex Niigata Jepang.

Selain itu klub Brunei Darussalam, DPMM, juga berhasil meraih peringkat ke-3 SPL dan berhak mendapatkan tiket AFC Cup (kompetisi kasta kedua di Asia, semacam Liga Europa di Asia).

Baca Juga

Namun demikian, kedua tim itu tetap tidak mampu berkompetisi di level Asia sebab tidak dikelola oleh pihak Federasi Sepak Bola Singapura.

Albirex Niigata Singapura tidak bisa mengikuti kualifikasi Liga Champions Asia 2016, sedangkan DPMM gagal tampil di AFC Cup 2017.

Hal itu juga akan dialami oleh Persib sekalipun mampu menjuarai Liga Thailand. Mereka tidak akan dapat tampil di level Asia apabila masih di bawah naungan PSSI.


2. Permasalahan Kontrak Pemain dalam Klub di Liga Thailand

Pelatih Persib, Mario Gomez berjabat tangan dengan pemain Arema FC, Makan Konate di 1933 Dapur & Kopi, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (12/09/2018).

Jika pindah ke Liga Thailand, Persib tidak bisa mengulangi kebiasaan tim-tim di Indonesia yang kerap mengontrak pemain dalam jangka waktu pendek.

Liga Thailand menerapkan aturan durasi kontrak pemain yang panjang. Para pemain minimal diberi kontrak 2 musim.

Baca Juga

Hal itu sangat sulit dipenuhi oleh klub di Indonesia, termasuk Persib. Bongkar pasang pemain secara besar-besaran sering terjadi tak hanya di akhir musim, tetapi juga di paruh musim.

Di kompetisi Thailand, merombak pemain besar-besaran tak bisa dilakukan di paruh musim jika kontrak pemain yang dicoret belum melewati dua musim. 


3. Kerugian Materil dari Fans

Bobotoh memenuhi tribun dalam pertandingan Persib vs Persija.

Pindahnya Persib ke Liga Thailand tentu akan mengurangi jumlah dukungan Bobotoh. Jarak yang jauh memakan biaya yang tidak sedikit.

Penurunan jumlah penonton di stadion berdampak kepada pemasukan tim. Pemasukan dari tiket penonton akan berkurang padahal sektor tersebut menyumbang pendapatan yang besar.

Baca Juga

Selain itu, Pemerintah Kota Bandung juga secara tak langsung ikut merugi jika Persib pindah. Setiap laga kandang yang dilakoni Persib di GBLA turut berperan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung melalui pajak 10 persen dari pendapatan tiket.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

Persib BandungThailandBobotohLiga IndonesiaLiga Primer ThailandLiga 1TRIVIA

Berita Terkini