4 Konflik Pelatih-Pemain yang Menghebohkan Dunia Sepak Bola

INDOSPORT.COM - Tidak mungkin hidup di dunia ini tanpa konflik, begitu juga di dunia sepak bola. Tetapi bagaimana jika pelatih dan pemain yang berseteru?

Permusuhan pelatih Manchester United Jose Mourinho dan salah satu pemainnya Paul Pogba akhir-akhir ini cukup sering menghiasi pemberitaan di sejumlah media olah raga.

Berawal dari penampilan eks Juventus tersebut yang angin-anginan di awal musim sehingga dicopot ban kaptennya dan tidak dimainkan saat Piala Liga, perseteruan kedua sosok penting ini semakin memanas.

Konflik semacam ini tentu berdampak buruk pada tim. Sejumlah staf sudah mulai gerah dengan tingkah Pogba yang tampil cemerlang saat membela negaranya Prancis di Piala Dunia 2018. Bahkan banyak yang menginginkan lebih baik Pogba dan Mourinho segera hengkang dari Old Trafford daripada situasi semakin memburuk.

Perseteruan keduanya bukanlah yang pertama di dunia sepak bola. Berikut ini sejumlah konflik pesepak bola-pelatih yang sempat heboh sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

1. Antonio Conte-Diego Costa (Chelsea)

Ini terjadi saat musim 2016/17 mendekati akhir (di mana Chelsea jadi juaranya di musim pertama Conte melatih di Inggris) dan jelang mulainya musim 2017/18. Awalnya terkesan sepele, hanya karena salah paham.

Berawal dari cederanya Costa sehingga sempat absen di paruh musim 2016/2017. Sekalipun menurut pengakuan staf Conte kondisi pemain Spanyol ini sudah pulih namun Costa belum tampil, dan inilah yang membuat sang pelatih geram.

Conte sendiri sempat kelepasan mengeluarkan pernyataan yang seolah-olah menyuruh Costa pergi ke Liga Super China dan kemudian timbullah isu bahwa penyerang yang tampil baik di Piala Dunia 2018 Rusia ini sudah teken kontrak dengan salah satu klub Negeri Panda tersebut.

Setelah itu, semua jadi ribet dan mendadak nama Costa hilang dari starting eleven untuk musim berikutnya sehingga Costa mengatakan bahwa dirinya tak diinginkan sang pelatih.

Konflik selesai saat Costa memutuskan pulang kampung ke Atletico Madrid pertengahan musim lalu dan Conte dipecat akhir musim lalu juga.

2. Daniel Passarella-Fernando Redondo (Tim Nasional Argentina)

Fernando Redondo adalah salah satu gelandang bertahan terbaik dunia di era 1990-an. Tetapi dia dikenal sebagai pemain pembangkang yang tidak mau memotong rambut gondrongnya sehingga tidak masuk skuat tim nasional Argentina di bawah pelatih Daniel Passarella saat Piala Dunia 1998.

Redondo tampil di Piala Dunia 1994, sayangnya kegemilangannya tak mampu membawa Argentina lolos ke delapan besar setelah kalah 2-3 oleh Rumania.

Sebagai pemain, pria 49 tahun ini memiliki kemampuan komplet. Bersama Real Madrid dia membawa Los Blancos dua kali juara Liga Champions Eropa dan sekali membawa trofi kuping besar ini saat memperkuat Milan. Bersama negaranya, dia turut membawa Argentina meraih Copa America 1993.

3. Sir Alex Ferguson-David Beckham (Manchester United)

Ini salah satu konflik terheboh saat Sir Alex Ferguson yang terkenal bisa mengendalikan diri ternyata lepas kontrol saat melempar sepatunya ke arah Beckham.

Pemicunya adalah buruknya permainan Beckham di Piala FA sehingga kalah dari Arsenal. Sepatu Fergie benar-benar melukai pelipis Beckham yang selama bermain di Manchester United dikenal sebagai spesialis bola mati.

Dalam autobiografinya, manajer sepuh ini mengaku memang sengaja mengarahkan lemparan itu ke pria 43 tahun itu. Fergie merasa tidak nyaman dengan status selebriti Beckham terlebih dia menikah dengan eks anggota girl group Spice Girls yang tenar di era pertengahan 1990-an.

Akhirnya, Beckham dilepas ke Real Madrid. Setelah sekian tahun, keduanya pernah bertemu dan melupakan semua masalah yang pernah terjadi. Bahkan Beckham secara bercanda mengatakan melayangnya sepatu ke arah pelipisnya menunjukkan keakuratan seorang Fergie.

4. Roberto Mancini-Mario Balotelli (Manchester City)

Keduanya begitu klop saat masih di Inter Milan sampai Mancini direkrut Manchester City dan membawa Balotelli. Di sinilah masalah dimulai.

Awalnya saat Super Mario melakukan tekel keras dan dimarahi sang pelatih. Tetapi, Balotelli pun melawan karena rompinya ditarik Mancini. Beruntunglah perkelahian bisa dihentikan.