x

Kasus Pemerkosaan Seret Ronaldo, Saham Juventus Anjlok Lagi?

Minggu, 7 Oktober 2018 12:45 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Cristiano Ronaldo, pemain megabintang Juventus.

INDOSPORT.COM - Tuduhan pemerkosaan kepada mega bintang, Cristiano Ronaldo selama sepekan ini telah ramai dibicarakan. Bahkan, kabar terbaru mengatakan kasus ini membuat Juventus merugi cukup besar.

Yaitu, harga saham Juventus yang anjlok lebih dari 18% sejak kasus pemerkosaan yang dituduhkan kepada Cristiano Ronaldo mencuat. Hal ini sangat kontras dengan apa yang terjadi saat bintang Portugal itu dirumorkan meninggalkan Real Madrid untuk Juventus.

Saat itu, Juventus mengalami kenaikan harga saham yang signifikan karena nama Ronaldo dikaitkan dengan mereka. Bahkan pada tanggal 19 September lalu, harga saham Juventus berada di puncak tertingginya sebesar 1,67 euro per saham.

Baca Juga

Dan pada tanggal 28 September, sehari sebelum Der Spiegel pertama kali memberitakan kasus pemerkosaan yang dituduhkan pada Ronaldo, harga saham Juventus masih berdiri pada angka 1,52 euro.

Namun berselang tujuh hari setelah berita tidak mengenakkan itu tersebar, harga saham Juventus benar-benar anjlok. Dilihat dari Borsa Italiana, harga saham Juventus saat ini berada di angka 1,19 euro per lembarnya.

Borsa Italiana juga menampilkan seberapa besar presentase turunnya harga saham mereka selama sepekan kasus pemerkosaan dituduhkan pada Ronaldo. Yaitu sebesar 9,92%, di mana ini bukan angka yang bagus untuk klub sebesar Juventus.

Selain turunnya harga saham Juventus, dua brand olahraga ternama di dunia seperti Nike dan EA Sports tengah memantau ketat kasus Ronaldo.

Baca Juga

Menurut pernyataan kedua brand terkenal itu, mereka akan terus memantau perkembangan kasus ini. Karena jika bintang iklan yang mereka kontrak terjerat kasus seperti ini, merk tersebut juga akan menjadi jelek di mata para konsumen.

Terus Ikuti Berita Olahraga dan Perkembangan Sepak Bola Serie A Italia Hanya di INDOSPORT

Cristiano RonaldoSerie A ItaliaJuventusLiga Italia

Berita Terkini