3 Efek Domino Jika Mario Gomez Tinggalkan Persib Bandung
INDOSPORT.COM – Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, telah mengungkapkan keinginannya untuk hengkang dari Liga Indonesia. Hal itu tentu akan menimbulkan efek domino bagi sepak bola Indonesia.
Mario Gomez menganggap sepak bola Indonesia saat ini sudah tidak bersih lagi. Ia menilai ada banyak kepentingan dari berbagai pihak yang membuat timnya dirugikan.
Pelatih asal Argentina itu lantas tidak merasa nyaman meski telah berusaha bekerja secara profesional. Ia mengungkapkan bahwa sepak bola Indonesia tidak akan maju apabila terus banyak pihak-pihak yang mencari keuntungan untuk kepentingan pribadi.
"Kalau nggak mau berkembang ya terus seperti ini. Kalau tidak mau, ya next season saya nggak akan di sini lagi dan pindah negara lagi," ungkap Gomez.
Kepergian Mario Gomez dari Indonesia tentu akan menimbulkan efek domino. Hal itu terkait dengan citra sepak bola Indonesia di mata dunia dan pengaruh buruk lainnya.
1. Citra Sepak Bola Indonesia Semakin Buruk
Kondisi sepak bola Indonesia yang karut marut bukan lagi menjadi rahasia di mata publik tanah air. Beberapa pemain berlabel bintang telah mengungkapkan kesan buruk tersebut, seperti Carlton Cole, Boubacar Sanogo, dan Slyvano Comvalius.
Kepergian Mario Gomez tentu akan semakin menambah jelek penilaian Liga Indonesia. Hal yang paling ia soroti ialah banyaknya kepentingan pihak-pihak di luar urusan sepak bola, belum lagi masalah gaji pemain, jadwal liga yang sering bentrok dengan agenda Timnas, dan fasilitas serta sarana pertandingan.
Mario Gomez menilai sepak bola Indonesia tidak bersih, terutama banyak keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang banyak merugikan timnya sepanjang kompetisi musim ini.
"Dalam hidup saya sangat penting untuk perhatian, dan perhatian saya adalah bersih, saya banyak menemukan orang yang bersih. Tapi di sini saya lihat banyak mata yang memiliki perhatian berbeda dan itu kotor," kata Gomez.
"Saya tahu bagaimana saya menilai orang dari matanya. Bagaimana hidupnya dan tahu perhatiannya tidak bagus," tambah Gomez.
2. Pelatih dan Pemain Asing Berkualitas Malas Berkarier di Indonesia
Dampak buruk dari citra sepak bola Indonesia yang buruk ialah minat para pelatih dan pemain asing yang menurun untuk berkarier di kompetisi nasional.
Pelatih dan pemain asing tentu ingin menjaga kualitas mereka dengan bermain di liga yang sehat. Dengan adanya penilaian buruk dari pelatih hebat sekelas Mario Gomez, hal itu akan menyurutkan minat mereka meski Indonesia punya kompetisi yang ketat dengan suporter yang militan.
Citra akan menjadi penilaian awal bagi para pelatih dan pemain asing sebelum merumput di Indonesia. Rasanya sangat disayangkan apabila mereka menyurutkan minat datang ke tanah air karena alasan citra buruk dari pendahulunya yang telah menjadi korban.
3. Kualitas Liga Tidak akan Berkembang
Keberadaan pelatih asing tidak hanya sebatas meramaikan atmosfer liga dengan nama besarnya. Sederet portofolio mentereng hanya pemanis belaka di luar lapangan.
Selebihnya, juru taktik asing memberikan warna bagi permainan tim-tim di kompetisi sepak bola Indonesia. Secara tidak langsung, mereka telah menyalurkan ilmu baru bagi para pemain dan pelatih Indonesia.
Taktik dan strategi klub menjadi berkembang dengan ideologi yang pelatih asing bawa dari luar negeri. Dengan demikian, kompetisi akan bertambah seru dengan adanya adu kepintaran di dalam lapangan.
Jika para pelatih asing enggan berkarier di Indonesia, transfer ilmu otomatis bakal terhambat. Selain itu, pemain impor berkualitas yang biasa dibawa oleh pelatih asing juga akan menjadi minim.
Siapa sangka, kepergian Mario Gomez dari Persib diprediksi akan menimbulkan efek domino bagi sepak bola Indonesia. Momentum perbaikan harus dilaksanakan dengan segera agar citra sepak bola nasional baik di mata dunia.
Ikuti Terus Update Liga Indonesia dan Sepak Bola Indonesia di INDOSPORT.COM