Sven Goran Eriksson, Pelatih Baru Filipina dengan Gelimang Prestasi
INDOSPORT.COM - Persaingan Piala AFF 2018 tampaknya akan semakin memanas meski kompetisi paling bergengsi di Asia Tenggara baru akan dimulai bulan depan. Itu terlihat dari sejumlah persiapan yang dilakukan oleh sejumlah peserta termasuk Filipina yang baru menunjuk pelatih dengan gemilang prestasi, Sven-Goran Eriksson.
Pelatih asal Swedia itu ditunjuk oleh Filipina agar mereka dapat berprestasi di ajang Piala AFF 2018. Seperti yang kita tahu, Filipina merupakan kekuatan baru di sepak bola Asia Tenggara setelah melakukan sejumlah naturalisasi pemain di tahun 2010.
Sebelum itu Filipina dikenal hanyalah tim semenjana yang dijadikan bulan-bulanan oleh tim lain. Bahkan Indonesia pernah membantai Filipina dengan skor yang sangat telak, yaitu 13-1 pada Piala AFF 2002.
Tapi itu cerita masa lalu karena kini Filipina telah menjelma menjadi tim yang ditakuti di Asia Tenggara. Bahkan Timnas Indonesia pernah dibantai dengan skor telak 0-4 oleh Filipina di ajang Piala AFF.
Meski telah menjadi tim unggulan, Filipina tetap saja belum dapat berbicara banyak di Piala AFF karena prestasi terbaiknya hanya mencapai babak semifinal saja. Bahkan di edisi dua tahun yang lalu, Filipina tersingkir di babak grup kalah bersaing dengan Thailand dan Indonesia.
Oleh karena itu sosok seperti Sven Goran Eriksson diperlukan untuk menularkan mental juara kepada skuat Filipina yang belum pernah memenangi turnamen Piala AFF. Tentu ini menjadi alarm peringatan bagi Indonesia yang akan menjadi saingan Filipina yang sudah dilatih pelatih berkaliber dunia.
1. Sven-Goran Eriksson, Pelatih Ternama di Eropa
Sosok pria tua berkaca mata ini sudah khatam betul dengan sepak bola Eropa, bagaimana tidak sejumlah klub ternama telah ia besut dengan berbagai prestasi yang telah diraih. Paling sukses adalah saat dirinya di Italia membesut sejumlah tim kuat seperti Roma dan Lazio.
Roma berhasil ia bawa menjuarai Coppa Italia, sedangkan saudaranya, Lazio berhasil meraih gelar Liga Italia tahun 2000 (trofi yang tidak bisa diraih Lazio hingga saat ini). Atas capaian itu, Eriksson dianugerahi sebagai pelatih terbaik di Serie A Italia di tahun 2000.
Saat di Inggris, ia sempat menahkodai Manchester City yang sukses ia bawa mengalahkan Manchester United dalam dua pertemuan mereka di Liga sejak 1970.
Tak hanya itu, Manchester City yang kala itu baru berbenah menjadi rakasasa sepak bola Inggris seperti yang kita kenal saat ini berhasil meraih poin tertinggi dalam sejarah klub dengan 55 poin di ajang Liga Inggris.
Di Timnas Inggris sendiri, ia memang gagal membawa pulang satu trofi pun untuk tim tiga singa itu. Akan tetapi sejumlah prestasi lainnya berhasil ia catatkan seperti mengalahkan tim kuat seperti Jerman di kandang lawan dengan skor 5-1 serta membawa Inggris melaju hingga 8 besar Piala Dunia 2002 sebelum disingkirkan Brasil yang akhirnya keluar sebagai juara.
Filipina yang tergabung satu grup dengan Thailand, Indonesia, Singapura, dan Timor Leste, akan menjadi salah satu favorit untuk lolos dari babak grup. Bima Sakti dan anak asuhnya perlu mencari cara khusus untuk mengalahkan Filipina yang akan semakin kuat dengan pelatih kelas dunia yang ada pada diri Eriksson.
Ikuti Terus Kabar Piala AFF 2018 dan Sepak Bola Indonesia di INDOSPORT.COM