Tak Panggil Pemain Papua, Legenda Persipura Semprot PSSI
INDOSPORT.COM - Eks penjaga gawang Persipura Jayapura di era 80-an, Nico Dimo mengaku geram dengan keputusan PSSI yang tidak memanggil satu pun pemain asal Papua dalam skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Menurut Nico, dengan keputusan tersebut, pemain-pemain asal Papua seolah-olah dikucilkan oleh federasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu. Pasalnya, Nico menganggap jika pemain-pemain Papua memiliki kualitas dan sangat layak masuk skuat Timnas Indonesia.
"Saya heran, apakah sejauh ini baik dalam kompetisi dan turnamen yang digelar oleh PSSI, tak ada pemain Papua yang menonjol? ataukah kami orang Papua sudah dianggap ekstrim oleh para petinggi federasi sepak bola Indonesia?," ujarnya saat dihubungi INDOSPORT, Rabu (31/10/18).
Pengamat sepak bola Papua ini menilai, pemain-pemain muda di tanahnya sudah sepantasnya dipertimbangkan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Sebut saja seperti Frisca Womsiwor, Gunansar Mandowen, Marco Meraudje, Terens Puhiri dan Yanto Basna.
"Mereka memiliki kualitas dan punya identitas asli bermain di klub-klub masing-masing dan bisa dipertanggung jawabkan. Rasanya keberanian dari Bima Sakti perlu dipertanyakan. Sepak bola Indonesia harus dan wajib memasukkan anak Papua," tekannya.
"Bahkan, seantero nusantara Indonesia juga sudah melihat dan mengakui bahwa pemain-pemain Papua punya kualitas terbaik. Kok bisa tidak tersentuh? Lihat saja terakhir Timnas U-19 di Piala Asia bagaimana Todd Rivaldo Ferre tampil sangar dan menjanjikan," tambahnya.
Padahal jelas Nico, sejak tahun 1970-an ada nama Yohanis Auri, Yafet Sibi, Timo Kapissa dan Roby Binur, era 80-an Ada Rully Nere, Mettu Duaramuri, Roby Maruanaya, Adolof Kabo, Yonas Sawor dan era 90-an ada Chris Leo Yarangga, Rony Wabia, Aples Tecuari dan Alexander Pulalo yang pernah menghiasi skuat Timnas Indonesia dari masa ke masa.
1. Papua Harumkan Timnas Indonesia
Bahkan menurutnya, Boaz Solossa yang muncul sejak 2004 silam pun masih terus bersinar hingga saat ini. Hal itu lah yang membuatnya menilai keputusan PSSI dan Timnas Indonesia tidak mengikutsertakan anak Papua sangat tidak fair dan tidak tepat.
"PSSI harus buka mata, sudah miskin prestasi harusnya potensi anak Papua menjadi garda terdepan Timnas untuk menggapai prestasi,” tambahnya.
Sebab kami lahir dan dibesarkan di lapangan hijau Suharto Cup dan kami rebut tiga kali berturut-turut, di liga sekarang juga kami punya empat bintang, dan itu bukti kami punya kualitas," tegasnya.
"Dari era 80-an hingga awal 2000-an, Pemain Papua tak pernah habis mengisi skuat Timnas dan dari kemampuan mereka pun selalu menyokong Timnas dengan prestasi yang luar biasa, dan itulah sosok jenius pesepakbola Papua.
“Bicara kualitas, loyalitas dan harga diri selalu menjadikan setiap anak Papua sangat bertanggungjawab," pungkasnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lain Serta Serba-serbi Liga 1 di INDOSPORT.