Milan Bandingkan Beda Kualitas Kereta Api Indonesia dan Serbia
INDOSPORT.COM - Menjalani away days dengan kereta api, membuat Milan Petrovic cukup antusias. Naik kereta api adalah hal baru baginya sejal datang menangani Arema FC, setelah seringkali menguras tenaga melalui perjalanan bus maupun penerbangan.
Dalam tiga laga sepak bola away di Liga 1 2018 yang tersisa, skuat tim Singo Edan memang tidak melakoni perjalanan jauh. Arema FC memilih moda transportasi kereta api sebanyak dua kali untuk away ke PSIS Semarang dan PS TIRA, dan naik bus kala bertandang ke markas Persela Lamongan.
"Pengalaman baru yang bagi saya sejak datang di tempat baru ini. Sangat menarik, dan saya akan menikmatinya," tutur pelatih sepak bola Arema FC, Milan Petrovic.
Jarak tempuh yang lumayan memakan waktu hingga 8 jam menuju Yogyakarta, memang cukup menguras tenaga. Belum lagi 2 jam waktu tambahan untuk melanjutkan perjalanan dengan bus dari Yogyakarta menuju Magelang nantinya.
"Meski di sini lama, ada sisi positifnya. Saya bisa melihat pemandangan bagus antar kota di Indonesia, pemain bisa istirahat lebih lama, atau bisa membicarakan apa saja dengan mereka dalam satu ruangan," ungkapnya.
"Berbeda dengan Eropa, jarak antar kota lebih dekat. Apalagi dengan kereta api," sambung pelatih yang mempunyai masing-masing satu putra dan putri di Slovenia tersebut.
1. Beda Fasilitas Kereta Api
Ia pun sedikit membandingkan sistem kereta api di Indonesia dengan Serbia, terutama Belgrade, yang menjadi kota kelahirannya.
Meski baru akan merasakannya pada Jumat (02/11/18) besok, namun banyak orang bercerita tentang ketepatan waktu dan kenyamanan yang saat ini diberikan Kereta Api di Indonesia.
"Saya berharap demikian. Karena di Serbia sana, sistem kereta api lebih rumit lagi," ulas Milan.
Dari informasi yang dihimpun portal berita olahraga INDOSPORT, kerumitan yang dimaksud Milan kemungkinan besar adalah soal keterlambatan kereta api.
Belum lagi jika bertujuan lintas negara, kereta api di Serbia akan sering mendapatkan masalah ketika melintasi perbatasan di beberapa negara yang masih terlibat konflik politik.
"Padahal kereta api di sana memiliki fasilitas yang lebih baik. Tapi memang sering terlambat dan rumit," pungkasnya.
Sekadar informasi, dalam kompetisi bola Indonesia, Liga 1 2018, Arema FC dalam posisi yang aman dari zona degradasi. Tim sepak bola berjuluk Singo Edan itu berada di peringkat delapan dengan catatan 38 poin.
Terus Ikuti Update Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM