3 Fakta Stadion di Timor Leste yang Kualitasnya Jauh dari GBK
INDOSPORT.COM - Usai setidaknya tiga kali gelaran absen, Timor Leste akhirnya bisa kembali berpartisiapsi di tunamen sepak bola negara-negara Asia tenggara, Piala AFF 2018 ini.
Terakhir pada tahun 2004 lalu negara yang beribukota di Dili itu bisa ambil bagian di Piala AFF itu pun harus terhenti di fase grup tanpa sekalipun kemenangan dan hasil imbang.
Namun, di partisipasi keduanya tahun ini, rasanya Timor Leste juga masih akan sulit untuk meningkatkan prestasinya. Selain karena faktor kualitas pemain, Timor Leste bahkan tak bisa memanfaatkan keuntungan format kompetisi sepak bola Piala AFF 2018 ini yang memberikan mereka kesempatan untuk bermain di kandang sendiri.
Dengan format kandang-tandang setengah kompetisi, Timor Leste setidaknya memiliki kesempatan dua kali menggelar laga kandang yakni vs Thailand dan Singapura.
Sayangnya kesempatan itu tak dimanfaatkan mereka yang lebih memilih melangsungkan laga kandang di stadion milik lawan dan juga tempat netral. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran kualitas staion di negara mereka belum memenuhi standar AFF.
Untuk melihat seberapa kualitas stadion milik Timor Leste hingga tak masuk standar AFF, berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkum beberapa faktanya.
1. Stadion Terbesar di Timor Leste
Sebagai negara yang baru merdeka tahun 2002, Timor Leste belum cukup memiliki banyak stadion untuk menggelar pertandingan sepak bola.
Satu-satunya stadion yang cukup layak dan juga merupakan stadion terbesar di Timor Leste hanya stadion nasional atau yang dalam bahasa setempat dinamai Estadio Municipal Dili.
Selain stadion Nasional tersebut, setidaknya ada stadion lainnya di Timor Leste yang kemudian digunakan untuk menggelar pertandingan di level nasional negara tersebut seperti Bacau Municipal Stadium dan Stadion Malibaca Yamato.
2. Kualitas Stadion
Sebagai sebuah stadion utama sebuah negara, Estadio Municipal Dili sebenarnya sudah cukup layak untuk bisa masuk standar AFC. Itu terbukti dari sudah bisanya Timor Leste menggelar beberapa pertandingan Pra Kualiikasi Piala Dunia di tempat tersebut.
Namun standar yang telah dipenuhi itu belum mencakup pada kualitas penerangan stadion. Hal itulah yang akhirnya membuat mereka tak bisa menggelar laga kandang di stadion tersebut pada Piala AFF 2018 ini. Mengingat mayoritas laga Piala AFF 2018 ini akan dilangsungkan pada malam hari.
"Berdasarkan kunjungan Sekjen AFF Dato Sri Azzuddin Ahmad pada 25 September, Stadion Dili mempunyai penerangan yang tak lengkap," tulis pernyataan resmi situs Piala AFF 2018.
3. Kompetisi Satu Stadion
Meski kini telah ada beberapa stadion yang kemudian bisa digunakan untuk menggelar pertandingan level nasional timor Leste. Namun ada cerita miris yang mewarnai keberadaan Estadio Municipal Dili sebagai stadion tersebsar di negara tersebut.
Yakni pada tahun 2016 silam ketika negara tersebut akhirnya secara resmi menggelar kompetisi sepak bola nasional perdananya usai merdeka. Saat itu belum ada stadion lain yang cukup layak untuk menggelar pertandingan, sehingga seluruh laga di musim 2016 dilangsungkan di Estadio Municipal Dili.
Belakangan di musim 2017, dua stadion lainnya Bacau Municipal Stadium dan Stadion Malibaca Yamato menyusul digunakan. Meski begitu sampai saat ini, pentingnya Stadion Munciipal Diri masih tercermin dari banyaknya klub kasta tertinggi Liga Timor Leste yang berkandang di sana.
Terus Ikuti Update Piala AFF 2018 dan Sepak Bola Indonesia di INDOSPORT.COM