Bima Sakti Perlu Tahu! Inilah 3 Pola Permainan Thailand yang Bisa Hancurkan Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Setelah hanya mengoleksi tiga poin dari dua laga yang telah dimainkan di Piala AFF 2018, Timnas Bola Indonesia akan melanjutkan petualangannya menghadapi Thailand. Kemenangan wajib diraih oleh Timnas Indonesia andai ingin lolos dari babak grup.
Untuk merealisasikan target tersebut, Bima Sakti perlu mengetahui pola permainan Thailand di Piala AFF 2018. Berada di bawah asuhan Milovan Rajevac, Thailand saat ini adalah tim sepak bola yang sangat berbahaya dan menjadi calon kuat menjadi juara.
Bukan tanpa sebab, mengingat Milovan Rajevac adalah pelatih sepak bola yang kenyang pengalaman dan mampu membawa Ghana nyaris lolos ke semifinal Piala Dunia 2010. Pelatih asal Serbia itu bukan tidak mungkin akan menularkan pencapaian Ghana kepada Thailand di tingkat Asia Tenggara.
Tentu itu menjadi alarm berbahaya bagi pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti yang minim pengalaman. Oleh sebab itu, Bima Sakti perlu persiapan khusus seperti mempelajari pola permainan sepak bola Thailand sebelum bertandang ke Bangkok.
Untuk mempermudah tugas Bima Sakti bersama Timnas Indonesia, berikut portal berita olahraga INDOSPORT rangkum dalam 3 pola permainan Thailand yang harus diwaspadai Timnas Indonesia:
1. Serangan dari Sisi Sayap
Berkaca dari kemenangan telak Thailand atas Timor Leste di laga perdana, tujuh gol yang tercipta dapat dijadikan gambaran betapa berbahayanya pola serangan dari negeri gajah putih itu. Salah satu pola permainan yang paling sering diandalkan adalah serang dari sisi sayap.
Tak bisa dipungkiri, Thailand dan Timnas Indonesia sama-sama diberkahi pemain sepak bola yang memiliki kecepatan di atas rata-rata. Oleh karena itu seperti Indonesia, Thailand juga mengandalkan serangan dari sisi sayap dengan mengandalkan lari cepat dari para pemain sayapnya.
Setidaknya 2 gol yang tercipta di laga perdana adalah hasil kerja keras dari para pemain sayap Thailand yang sangat lincah. Mongkol Tossakrai di sisi kanan dan Nurul Sriyankem di kiri dapat menjadi mimpi buruk bagi Timnas Indonesia apabila tidak diantisipasi dengan baik.
2. Umpan Terobosan yang Terukur
Salah satu kunci keberhasilan dari Adisak Kraisorn mampu membuat 6 gol dalam pertandingan kontra Timor Leste adalah taktik jitu dari Milovan Rajevac. Adisak yang miliki kecepatan tinggi diakomodasi oleh Milovan dengan menggunakan taktik umpan terobosan.
Umpan terobosan yang diarahkan ke belakang lini pertahanan tim sepak bola Timor Leste menjadi makanan empuk bagi Adisak. Tercatat sebanyak 4 kali umpan terobosan yang tidak bisa dihalau oleh lini belakang Timor Leste berujung dengan sebuah gol.
Kuartet lini pertahanan Timnas Indonesia harus siap jika diajak lari oleh Adisak untuk mengejar bola hasil umpan terobosan atau umpan lambung. Atau, bila perlu gelandang bertahan Timnas Indonesia harus menghentikan usaha dari para pemain kreatif Thailand sebelum mereka melepaskan umpan berbahaya.
3. Piawai dalam Memanfaatkan Sepak Pojok
Set piece, baik itu sepak pojok ataupun tendangan bebas telah menjadi bagian dari strategi dalam suatu pertandingan sepak bola. Tak jarang gol kemenangan justru tercipta dari situasi bola mati yang sudah dilatih secara terus-menerus saat sesi latihan.
Satu gol dari Adisak Kraisorn tercipta dari hasil sundulan yang memanfaatkan sepak pojok di babak kedua. Selain dari kualitas umpan sepak pojok yang berkualitas dan terukur, lompatan dan akurasi sundulan dari Adisak juga berkualitas jempolan.
Timnas Indonesia sendiri punya pengalaman buruk soal mengantisipasi situasi set piece lawan. Satu gol yang bersarang di gawang Andritany saat jumpa Timor Leste merupakan kelengahan dari Timnas Indonesia mengantisipasi tendangan bebas jarak jauh, sehingga Rufino Gama dengan leluasa mendapatkan bola di antara lini pertahanan dan tengah Indonesia.
Terus Ikuti Update Piala AFF 2018 dan Sepak Bola Indonesia di INDOSPORT.COM