Jejak Kontroversi Wasit Pengganti di Laga Semen Padang vs Kalteng Putra
INDOSPORT.COM - Sebelum laga babak 8 besar Liga 2 2018 antara Semen Padang vs Kalteng Putra, protes dilakukan tim tamu terkait wasit yang ditugaskan di laga yang akan berlangsung senin (19/11/18) itu. Wasit laga Semen Padang vs Kalteng Putra pun diganti dengan sosok yang memiliki beberapa jejak kontroversi.
Tim tamu protes, lantaran penujukan perangkat pertandingan dinilai tak netral karena berisikan wasit-wasit asal Sumatera.
Melakukan protes lewat media sosial, manajemen Kalteng Putra pun bergerak cepat melayangkan surat protes ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru, serta ke Komisi Wasit.
Hasilnya, wasit dan perangkat pertandingan pun diganti. PT LIB menunjuk Ahmad Tuharea asal Sulawesi Selatan sebagai wasit utama, didampingi Fajar Sigit Prasetiyo dari Jawa Tengah dan Arsyad Najamudin dari Kalimantan Timur.
1. Protes Ahmad Tuharea
Sempat ramai di media sosial mengenai protes Kalteng Putera tersebut, penunjukan Ahmad Tuharea sebagai wasit pengganti nyatanya tak membuat protes mereda.
Namun bedanya kali ini protes datang dari suporter kubu Semen Padang dan juga beberapa kalangan lainnya. Umumnya mereka mempertanyakan mengapa sosok Ahmad Tuharea yang ditunjuk sebagai pengganti.
Karena menurut mereka, Ahmad Tuharea merupakan wasit dengan rekam jejak yang kurang baik dan beberapa jejak kontroversi, alih-alih menyebutnya sering memancing keributan di lapangan.
2. Beberapa Rekam Jejak Ahmad Tuharea
Menilik rekam jejak seorang Ahmad Tuharea di sepak bola Indonesia, beberapa jejak kontroversinya memang akan dengan mudah didapatkan.
Salah satunya terjadi dalam pertandingan babak 16 besar Liga 2 setahun lalu. Saat pertandingan anatar tuan rumah Persis Solo vs Cilegon United di Stadion Manahan, Ahmad Tuharea dianggap kubu tuan rumah melakukan banyak keputusan kontroversial.
Protes bahkan dilakukan pelatih Persis Solo kala itu, Widyantoro berkata kasar dan menjegal Tuharea. Buah kejadian itu, Widyantoro kemudian mendapatkan hukuman satu tahun dilarang berkecimpung di sepak bola nasional.
Di Liga 2 2018 ini, protes kepada keputusan Tuharea juga smepat terjadi di laga Persegres GU vs Madura FC di fase penyisihan, Juli 2018.
Usai pertandingan Pelatih Persegres GU, Puji Handoko mengaku kecewa atas kepemimpinan Tuharea yang memimpin laga. Tuharea dinilainya sering melakukan salah kordinasi dengan hakim garis, termasuk juga membiarkan pelanggaran keras yang membuat kaki pemain Persegres hampir patah.
Sementara itu mundur jauh ke tahun 2014, kepemimpinan Tuharea sempat membuat dirinya menjadi korban pengeroyokan pemain Madiun Putera.
Saat pertandingan 11 Juni 2014 antara PSIM Yogyakarta vs Madiun Putra, Tuharea menghadiahi tuan rumah dua penalti hingga menang dengan skor 3-1. Saat itulah dirinya kemudian menjadi sasaran amukan pemain Madiun Putra yang tak puas atas kepemimpinannya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 2 Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT