Penuh Drama, Akmal Marhali Bongkar Intrik-intrik Bobroknya Liga 2
INDOSPORT.COM - Babak 8 besar kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia, Liga 2 di Grup A diakhiri dengan drama komedi yang sangat menggemaskan.
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali membongkar sedikitnya dua intrik yang menjadi bukti ada hal aneh dalam Liga 2.
Persaingan di grup A memang sudah usai dengan dua tim dipastikan akan bermain di babak semifinal Liga 2 dan berkesempatan untuk promosi ke Liga 1. Dua tim itu adalah klub sepak bola Semen Padang dan Kalteng Putra.
Semen Padang di laga terakhir berhasil mengalahkan Kalteng Putra dengan skor 3-1 di Stadion Haji Agus Salim.
Sementara itu, Aceh United yang tidak ada peluang untuk lolos ke semifinal berhasil tampil mengejutkan dengan mengalahkan PS Mojokerto Putra dengan skor tipis 3-2.
Akmal Marhali dalam rilis Save Our Soccer, mengungkapkan intrik-intrik yang terjadi di laga pamungkas grup A Liga 2.
Keanehan terjadi pada dua laga tersebut karena seakan mendramatisasi agar Semen Padang dan Kalteng Putra yang lolos ke babak selanjutnya.
1. Bukti-bukti Kalau Liga 2 Itu Lucu
Intrik pertama terjadi di laga Semen Padang menjamu Kalteng Putra, tim tamu menolak untuk bermain karena melihat susunan pengadil lapangan yang semuanya berasal dari pulau Sumatera.
PSSI pun merespons dengan menunjuk Ahmad Tuharea dan sejumlah asisten wasit yang berasal dari luar Sumatera.
Akan tetapi, kebijakan tersebut dibatalkan dan jajaran wasit tetap dipimpin orang yang berasal dari Sumatera. Letak keanehan terjadi karena Kalteng Putra yang tidak terima wasit dari Sumatera akhirnya menerimanya.
“Saya langsung menyatakan ini kode, dua tim akan lolos dengan kesepakatan. Sangat naif ada gonjang-ganjing soal wasit di laga krusial,” ungkap Akmal Marhali dalam rilisan resminya.
Intrik kedua terjadi pada laga Aceh United yang mengalahkan PS Mojokerto Putra di menit ke-88 kala tim tamu mendapatkan hadiah tendangan penalti.
Hal aneh terjadi karena penalti tidak diambil oleh Indra Setiawan yang sudah mengemas dua gol di pertandingan tersebut.
Krisna Adi yang ditunjuk sebagai eksekutor terlihat seperti menendangnya menjauh dari gawang padahal jika masuk, PS Mojokerto Putra bisa lolos ke semifinal.
Hal itu membuat seakan-akan PS Mojokerto Putra seperti sengaja mengalah demi Semen Padang dan Kalteng Putra untuk lolos.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM