Termasuk Eks Persib, 2 Pemain Asing Pernah Terlibat Jaringan Pengaturan Skor Internasional
INDOSPORT.COM - Isu pengaturan skor kembali menyeruak di sepak bola Indonesia, usai beberapa pemain Persib Bandung diduga menerima sejumlah uang untuk mengalah di laga pekan ke-30 Liga 1 (kasta tertinggi bola Indonesia) 2018 melawan PSMS Medan, Jumat (09/11/18).
Baru sebatas tuduhan, isu itu pun sudah dibantah tegas oleh manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar dengan menyebutnya sebagai hal yang gila.
Wajar jika memang kemudian Umuh Muchtar mati-matian membela pemainnya, karena tuduhan semacam itu bisa berimplikasi luar biasa kepada pemain sepak bola.
Misalnya saja apa yang pernah di alami dua pemain asing yang pernah merumput di Indonesia, Marcio Souza dan Alan Aciar. Pemain yang masing-masing pernah berseragam Persib Bandung dan Persija Jakarta itu bahkan sampai harus berurusan dengan hukum usai terbukti terlibat dalam jaringan pengaturan skor Internasional.
1. Alan Aciar
Pernah merumput di Liga Indonesia bersama Persija jakarta dalam Liga Super 2015 yang hanya separuh berjalan itu, Alan Aciar mengalami kasus pengaturan skor ketika merumput di Liga Malaysia pada musim 2017. Alan yang saat itu memperkuat klub MISC-MIFA, ditangkap Komisi Anti Korupsi Malaysia pada tahun 2017.
Bersama Mohd Khairul Izzuwan Saari, S. Harivarman ditangkap atas tuduhan suap dan juga pengaturan skor di liga kasta kedua Malaysia, Liga Premier Malaysia dalam laga MISC-MIFA vs Serawak FA. Ketigannya dikabarnya menerima uang suap sebesar 10 ribu hingga 30 ribu Ringgit Malaysia.
Sempat ditahan selama tujuh hari. Namun setelahnya nama Alan Aciar tak lagi terdengan di dunia sepak bola Asia Tenggara. Dan smepat dikabarkan bahwa kini pemain asal Argentina itu telah kembali ke negara asalanya untuk merumput di sana.
2. Marcio Souza
Dibanding Alan Aciar, nama Marcio Souza jelas sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat sepak bola Indonesia. Melejit bersama Persela Lamongan, ketajaman pemain sepak bola asal Brasil itu smepat membuat klub selevel Persib Bandung tertarik untuk memakai jasanya.
Namun setelah kemudian tenggelam namanya, Souza justru muncul membawa berita buruk tentang dirinya yang ditangkap kepolisian San Paulo Brasil pada Juli 2016.
Marcio Souza ditangkap di Belford Roxo, wilayah Rio de Janeiro setelah menjadi target operasi (TO) pihak kepolisian Brasil selama sembilan bulan dalam membongkar jaringan pengaturan skor di negara Amerika Selatan itu.
Souza ditangkap bersama delapan orang lainnya termasuk mantan kiper America de Sao Jose do Rio Preto, Carlos Luna.
Dalam jaringan tersebut, kedelapannya memiliki peran masing-masing. Carlos Luna bertugas sebagai perekrut penghubung mafia judi, sedangkan Souza sebagai penghubung ke pemain dan pelatih.
Terus Ikuti Update Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM