x

Pertanyaan Menohok Bos Madura United Soal Kasus Suap di Liga 1 2018

Jumat, 23 November 2018 03:30 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Presiden Madura United Achsanul Qosasi.

INDOSPORT.COM - Bos Madura United, Achsanul Qosasi menyampaikan pertanyaan kritis terhadap kasus suap yang terjadi di Liga 1 2018 baru-baru ini.

Achsanul mempertanyakan bagaimana bisa kompetisi yang sedang berjalan ke arah yang lebih baik malah didalangi oleh pengaturan skor hingga suap.

"Saya ingin tahu, Bagaimana caranya ngatur skor? Apa berani bicara kepada pemain untuk ngalah? Apakah masih ada pemain yang melacur dengan hancurkan professionalisme-nya?," tulis akun @AchsanulQosasi, Senin (19/11/18).

Baca Juga

Lebih lanjut bos Madura United ini juga tak menyangka jika benar-benar ada kejanggalan seperti ini, para pemain rela menjual harga dirinya demi uang.

"Saya masih punya prasangka baik terhadap sepak bola Indonesia. Namun, jika itu terbukti, ini sungguh malapetaka. PSSI bantahlah!," tutup Achsanul Qosasi.

Kicauan Presiden Madura United Achsanul Qosasi terhadap isu pengaturan skor.

1. Persib Dianggap Lakukan Suap

Manajer Persib, Umuh Muchtar bersama Mario Gomez dan Supardi Nasir di 1933 Dapur & Kopi, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (21/11/18).

Sebelumnya klub sepak bola nasional Persib Bandung dituding melakukan suap usai menderita sejumlah hasil buruk dalam beberapa pertandingan yang dijalani menjelang akhir musim.

Bahkan pelatih Roberto Carlos Mario Gomez menuding beberapa pemain Persib terlibat pengaturan skor. Namun manajemen langsung bergegas untuk bertindak.

Baca Juga

Hasilnya pemain, pelatih, dan manajemen akhirnya sepakat mengakhiri kisruh ini dan fokus memenangkan sisa pertandingan untuk membawa Persib ke puncak tertinggi klasemen Liga 1 2018.

Terus Ikuti Update Liga 1 2018 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.

Achsanul QosasiTwitterMafia SepakbolaPengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Madura United FCLiga IndonesiaLiga 1Sosial Media

Berita Terkini