4 Hal yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia dari Permainan Filipina
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia akan menjalani laga pamungkasnya di kompetisi sepak bola Piala AFF 2018 berhadapan dengan tim yang sementara berstatus runner up Grup B, Filipina, Minggu (25/11/18).
Meski tak akan berarti apa-apa terhadap kelanjutan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 ini, pertandingan kontra Filipina tentu tak ingin Stefano Lilipaly akhiri dengan kekalahan.
Tampil di kandang sendiri Stadion Gelora Bung Karno (GBK), dengan ataupun tanpa dukungan penuh seisi stadion, tentu pantang bagi Timnas Indonesia untuk kalah.
Karena kemenangan di laga nanti selain akan sangat berarti sebagai penghibur duka lara suporter Timnas Indonesia, bisa juga menjadi pembuktian bahwa kualitas Tim Garuda saat ini masih cukup layak untuk berada di atas calon lawannnya tersebut.
Dan untuk mewujudkan kemenangan tersebut, setidaknya ada empat hal yang harus diwaspadai oleh Bima Sakti dan anak asuhnya dalam permainan Filipina. Apa saja hal tersebut, berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkumkan.
1. Tendangan Jarak Jauh
Salah satu yang paling terlihat dari permainan sepak bola Filipina di Piala AFF 2018 ini, mereka sangat mengandalkan sepakan-sepakan dari muka kotak penalti untuk bisa mendulang gol.
Hal itu terbukti, tiga dari lima gol yang Filipina telah ciptakan sejauh ini berasal dari skema sepakan keras dari depan kotak penalti.
Selain dari jumlah gol, seringnya Filipina mengandalkan tendangan dari jarak jauh itu juga terbukti dari rataan tendangan ke gawang yang mereka ciptakan. Dalam tiga laga, total Filipina telah melakaukan 30 tembakan atau itu berarti 10 tembakan dalam setiap laganya.
2. Bola-bola Pendek
Dengan formasi 4-4-2 yang diterapkan pelatih Sven-Goran Eriksson, Filipina sangat mengutamakan keseimbangan disetiap lini dalam permainannya.
Namun menariknya, dengan formasi tersebut, Filipina justru banyak mengandalkan bola-bola pendek untuk membangun serangan.
Didukung dengan kemampuan mumpuni para pemainnya, The Azkals cukup menakutkan dalam permainan bola-bola pendek ini dengan rataan akurasi umpan sukses yang bahkan bisa menyentuh angka 89 persen. Itu terjadi ketika mampu menahan imbang Filipina di laga terakhir.
Sementara catatan paling rendah terjadi saat mereka hanya mampu menang dengan skor tipis 3-2 menghadapi Timor Leste. Saat itu James Younghusband dan kawan-kawan hanya mencatatkan akurasi umpan sebesar 57,8 persen.
3. Penguasaan Bola
Permainan bola-bola pendek yang diterapkan Sven-Goran Eriksson di Filipina erat kaitannya dengan kemauan pelatih asal Swedia itu agar anak asuhnya bisa menguasai bola lebih lama di atas lapangan.
Dan nyatanya itu memang cukup berhasil mereka lakukan sejauh ini. Tak sekalipun dari tiga laga yang Filipina lalui di Piala AFF 2018 yang berakhir dengan penguasaan bola lebih rendah.
Yang tertinggi tentu ketika mereka bisa mengalahkan Timor Leste. Saat itu Filipina mampu menorehkan angka 67% pengusaan bola. Bahkan ketika menghadapi tim sekelas Thailand, The Azkals pun mampu unggul penguasaan bola hingga 59,1 persen berbanding 40,9 persen milik Thailand.
4. Permainan Keras
Keinginan Filipina untuk bisa menguasai bola lebih lama dibanding lawannya, juga didukung oleh permainan keras yang tak segan untuk dilakukan ketika bola kemudian di kuasai lawan.
Kecuali saat jumpa Singapura, Filipina selalu unggul dalam hal melakukan pelanggaran atas lawannya. Bahkan dari ketiga laga yang telah mereka lalui, setidaknya minimal 15 pelanggaran yang dicatatkan oleh Paul Mulders dan kawan-kawan.
Namun menariknya, dari banyak pelanggaran tersebut, pemain-pemain sepak bola Filipina tak sekalipun mendapatkan kartu merah dan hanya empat kali mengantongi kartu kuning.
Terus Ikuti Update Piala AFF 2018 dan Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM