5 Karakter Luar Biasa yang Buat Ahok Cocok Gantikan Edy Rahmayadi Jadi Ketum PSSI
INDOSPORT.COM - Kegagalan Timnas Indonesia di turnamen sepak bola ASEAN, Piala AFF 2018 membuat jabatan Ketua Umum PSSI yang sekarang dipegang oleh Edy Rahmayadi semakin goyang.
Kredibilitas PSSI selaku induk organisasi sepak bola Indonesia pun semakin jatuh. Oleh karenanya, tidak heran jika para pecinta sepak bola nasional menginginkan Edy Rahmayadi untuk meninggalkan jabatannya sebagai Ketum.
Edy Rahmayadi memang sudah lama diminta untuk mundur, apalagi sejak dia dilantik sebagai Gubernur Sumatra Utara beberapa bulan lalu. Rangkap jabatan yang dilakukan Edy sangat tidak diterima oleh masyarakat Indonesia.
Isu ganti Ketum PSSI pun saat ini beralih ke permintaan Netizen yang meminta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengisi posisi tersebut. Sosok Ahok yang tegas dan kritis memang sangat dibutuhkan oleh PSSI.
Seperti yang diucapkan oleh koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, jika sepak bola Indonesia mau maju, dibutuhkan revolusi di tubuh pengurus.
Lantas, kenapa nama Ahok tiba-tiba muncul di bursa calon Ketua Umum PSSI yang baru? Berikut INDOSPORT coba rangkum 5 karakter Ahok yang dirasa mampu untuk merevolusi kepengurusan di PSSI.
1. Berani
Pria berusia 52 tahun yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2014-2017 itu memang terkenal karena sikap beraninya menghadapi perusahaan-perusahaan besar.
Sebut saja perusahaan kondang seperti Grup Bakrie, PT JIExpo dan beberapa perusahan properti raksasa di Indonesia. Bahkan PT JIExpo pernah disemprot secara langsung oleh Ahok.
Sikap berani Ahok menghadapi perusahaan-perusahaan kondang di Jakarta itulah yang diperlukan PSSI. Seperti rumor pengaturan skor dan kasus suap, yang akrab dengan sepak bola Indonesia, akan dapat diberantas dengan sikap Ahok yang ini.
Blakblakan Masuk Akal
Karakter yang kedua ini membuat sejumlah pihak segan dengan Ahok. Namun, blakblakan menunjukkan Ahok adalah orang yang selalu terbuka, transparan dan mengatakan apa adanya sesuai yang terjadi.
Banyak pertanyaan-pertanyaan wartawan yang dapat dijawab lugas oleh Ahok. Namun, blakblakan Ahok ini tidak sembarang dan seringkali masuk akal yang membuat lawan bicaranya memahami jawabannya tersebut.
Berbeda dengan apa yang dilakukan Edy Rahmayadi beberapa kali ke media yang bertanya kepadanya tentang persoalan sepak bola Indonesia, terakhir kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
2. Tegas
Tegas Karakter berani dan blakblakan Ahok semakin lengkap dengan sikapnya yang tegas menyikapi suatu permasalahan. Bahkan sikapnya ini yang membuat dirinya dikenal galak oleh banyak orang.
Namun, tidak sedikit juga yang memahami sikap Ahok dengan menyebutnya pemimpin yang tegas. Beberapa kolega yang pernah bekerja bersamanya di Balai Kota juga mengakui bahwa Ahok sosok yang tegas, bukan sekadar galak.
No Kompromi
Tidak hanya itu, Ahok juga dikenal tidak kompromi dengan kekurangan atau kesalahan yang terjadi di tengah sebuah projek. Ini terbukti dengan bongkar pasang jabatan selama era pemerintahannya.
"Kalau tidak bisa lari, ya minggir pengganti masih banyak. Era Pak Basuki bongkar pasang jabatan sering kita lakukan, tapi itu dilakukan secara terbuka dan sesuai aturan," ucap eks Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat pada pertengahan Agustus lalu ketika ditanyai Ahok yang tak kenal kompromi.
Khusus untuk tidak kompromi inilah yang dibutuhkan oleh PSSI yang disebutkan butuh peremajaan kepengurusan. Ahok tegas dan tidak kenal kompromi dalam menentukan siapa-siapa saja di timnya yang mampu bekerja keras.
3. Anti Korupsi
Untuk karakter Ahok yang satu ini mungkin belum benar-benar teruji. Tapi jika dilihat dari kiprahnya dalam mengurusi dan menghemat anggaran belanja (APBD) DKI Jakarta, dia sangat tepat untuk PSSI.
Bahkan, pada 2017 lalu, Ahok diwartakan oleh sejumlah media, secara langsung mengembalikan biaya penunjang operasional (BOP) sebagai Gubernur sebanyak Rp1,2 miliar, angka yang fantastis yang bisa saja menjadi haknya.
Namun angka fantastis itu dikembalikan oleh Ahok karena menurutnya masih bisa dipakai untuk kepentingan rakyat yang jauh lebih penting.
Jika PSSI punya Ketum dengan sikap seperti Ahok, pembinaan usia dini hingga fasilitas lengkap untuk semua pemain Timnas tentu akan terjamin, bukan begitu?
Apalagi semua karakter di atas dimiliki oleh seseorang yang akan mengisi posisi Ketua Umum PSSI selanjutnya. Untuk Timnas Indonesia juara Piala AFF dan bahkan berbicara banyak di sepak bola Asia bukanlah hal mustahil.
Terus Ikuti Berita Timnas Indonesia dan berita sepak bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT