Tewasnya Haringga Sirla Tak Hentikan Kekerasan di Liga 1 2018, Ini Deretan Buktinya
INDOSPORT.COM - Seperti tahun-tahun sebelumnya, kompetisi Liga 1 2018 ini pun tak lepas dari berbagai aksi kekerasan yang mewarnai baik di dalam maupun di luar lapangan.
Bahkan aksi-aksi tak terpuji tersebut masih saja terus terjadi sekalipun sudah memakan satu korban tewas seorang suporter Persija Jakarta bernama Haringga Sirla.
Kejadian yang terjadi akhir september itu memang bisa membuat kompetisi Liga 1 2018 terhenti sementara waktu. Namun setelah kembali bergulir, kekerasan sekana tak mau jauh-jauh dari arena pertandingan Liga 1 2018.
Termasuk yang paling anyar ketika pemain-pemain PSIS Semarang bersitegang dengan penggawa Madura United di laga pekan ke-32 Liga 1 2018, Senin (26/11/18), berikut INDOSPORT merangkum beberapa kekerasan yang terjadi usai tewasnnya Haringga Sirla.
1. Rusuh Aremania di Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya
Tewasnnya Haringga Sirla terbukti tak dipetik sebagai pembelajaran banyak pihak terbukti dari kerusuhan yang bahkan langsung terjadi ketika kompetisi kembali dilaksanakan usai seminggu dihentikan.
Kerusuhan itu terjadi ketika laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan (06/10/18).
Momen itu terjadi saat jeda babak pertama, dua pentolan aremania dnegan sengaja masuk ke dalam lapangan dan menghampiri pemain Persebaya Surabaya Alfonsius Kelvan seraya mengajak berkelahi.
Puncaknnya, usai wasit meniup peluit akhir, ribuan Aremania yang ada di tribun serempak merangsek ke dalam lapangan membuat situasi tak terkendali dengan berbagai aksi, termasuk merobek bendera Persebaya di hadapan pemain klub berjuluk Bajul Ijo tersebut.
2. Pemukulan Pelatih PSMS Medan, Peter Butler
Dalam pekan yang sama, kasus kekerasan juga terjadi di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Aksi kekerasan itu terjadi usai laga Barito Putera vs PSMS Medan yang berkesudahan imbang 3-3.
Korbannya adalah pelatih kepala PSMS Medan, Peter Butler yang mengalami pemukulan oleh salah satu ofisial Barito Putera.
Kejadian bermula ketika usai laga Butler menghampiri wasit yang hendak meninggalkan lapangan. Disaat yang sama beberapa ofisial Barito Putra juga menyusul hingga terjadi ketegangan yang berujung pada pemukulan tersebut.
Atas kejadian tersebut, Manajamen PSMS Medan sampai mengirimkan surat kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk memprotes tindakan pemukulan yang dilakukan ofisial Barito Putera.
3. Keributan Pemain Madura United dengan PSIS Semarang
Masih hangat beberapa hari lalu, kekerasan kembali terjadi di ats lapangan ketika pertandingan Madura united vs PSIS Semarang, Senin (27/11/18).
Bertanding di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, kekerasan terjadi saat kedua kelompok pemain bersitegang jelang pertandingan berakhir.
Bermula dari keputsan wasit yang menghadiahi tuan rumah dnegan tendangan penalti, para pemain PSIS Semarang merasa tidak puas dan mengerubuti wasit. Saat itu pula pemain Madura United coba mengutarakan argumentasinya.
Sayangnya salah satu pemain Madura United Asep Berlian bertindak berlebihan dengan menjambak rambut penggawa PSIS Semarang, Ibrahim Conteh. Sontak hal tersbut memancing keributan pemain-pemain lainnya. Beruntung situasi bisa terkendali, penalti dilanjutkan dan laga berkahir dengan skor imbang 2-2.
Ikuti terus berita Liga Indonesia di INDOSPORT.COM