Sejarah Panjang Persaingan PSM dan Persija di Liga Indonesia
INDOSPORT.COM - Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2018, semakin mendekati puncaknya dengan laga yang hanya menyisakan dua pekan lagi.
Dua klub teratas, yaitu PSM Makassar dan Persija Jakarta, menjadi dua tim tersisa yang memiliki peluang besar untuk merebut gelar juara.
Saat ini PSM duduk di peringkat satu dengan 57 poin. TIm Juku Eja hanya terpaut satu angka dari Persija yang duduk di peringkat kedua.
Persaingan dua tim legendaris ini pun menyedot perhatian publik sepak bola nasional.
Persaingan yang ketat antara Persija dan PSM sejatinya tak hanya tercipta di Liga Indonesia tahun ini saja.
Dua eks klub perserikatan ini ternyata sudah terlibat persaingan panas sejak masa-masa awal Liga Indonesia.
Berikut ini INDOSPORT pilihkan 3 momen persaingan terbesar antara PSM Makssar dan Persija Jakarta.
1. Semifinal Divisi Utama 1999-2000
Sebanyak 28 tim yang tampil di Divisi Utama musim 1999/2000 dibagi dalam dua grup (14 Wilayah Barat, 14 Wilayah Timur).
Empat tim yang berada pada posisi teratas dari tiap wilayah maju ke babak 8 Besar yang dibagi dalam dua grup;
Di kompetisi tertinggi ini, PSM dan Persija kembali menjadi favorit juara.
Persija dengan bintangnya Bambang Pamungkas menjadi juara Wilayah Barat. Sementara PSM dengan bombernya, Kurniawan Dwi Yulianto, menjadi tim teratas di wilayah timur.
Kedua tim akhirnya dipertemukan di babak semifinal usai melewati penyisihan grup babak 8 besar.
Dalam laga krusial yang berlangsung seru tersebut, PSM Makassar berhasil menang tipis dengan skor 1-0 atas Tim Macan Kemayoran. Gol PSM kala itu dicetak oleh Miro Baldo Bento.
Di akhir kompetisi, PSM keluar sebagai juara setelah mengatasi perlawanan Pupuk Kaltim di final dengan skor 3-2.
Striker PSM, Kurniawan Dwi Yulianto, mencetak dua gol di laga final tersebut.
2. Liga Indonesia 2004
Liga Indonesia musim 2004 bisa dibilang sebagai salah satu musim terbaik di sejarah persepakbolaan Indonesia.
PSM, Persija, dan Persebaya bersaing ketat hingga pekan terakhir untuk memperebutkan gelar juara.
Persebaya pun akhirnya keluar sebagai juara di akhir musim dengan koleksi 61 poin.
Sanking ketatnya, PSM yang ada di peringkat kedua juga sama-sama mengoleksi 61 poin. Juku Eja kalah selisih gol dari Bajul Ijo.
Perolehan poin PSM dan Persebaya hanya berselisih satu angka dari Persija yang duduk di posisi ketiga dengan 60 poin.
Walau akhirnya Persebaya yang keluar sebagai kampiun, namun persaingan PSM dan Persija di papan atas patut dikenang sebagai salah satu perebutan gelar terketat di kompetisi penuh Indonesia.
3. Final Liga Bank Mandiri 2001
Mungkin inilah persaingan antara PSM vs Persija yang paling dikenang dalam sejarah sepak bola nasional.
Kala itu kedua tim bertemu di final Liga Bank Mandiri 2001. PSM yang menyandang juara bertahan tampil dengan kekuatan terbaik di mana saat itu bercokol nama-nama tenar seperti Bima Sakti, Kurniawan. hingga Aji Santoso.
Sedangkan Persija datang ke final juga dengan modal kuat setelah beberapa musim terkahir selalu bersaing di papan atas.
Di musim tersebut Persija tampil prima dengan bintang-bintangnya seperti Bambang Pamungkas dan Luciano Leandro.
Di laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno tersebut, Persija berhasil menang dengan skor tipis 3-2 dan keluar sebagai juara.
Bambang Pamungkas mencetak dua gol di laga tersebut. Sementara dua gol PSM dicetak oleh Miro Baldo Bento dan Kurniawan Dwi Yulianto.