x

Kritikan Keras dari Pembobol Gawang AC Milan Soal Isu Main Mata di Liga 2

Selasa, 4 Desember 2018 15:33 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Isman Fadil
Keanehan kiper PSMP Mojokerto menghalau bola

INDOSPORT.COM - Kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia atau yang biasa akrab disebut Liga 2 telah memasuki babak final yang akan berlangsung malam ini. Tetapi, kontroversi yang terjadi pada pertandingan babak grup 8 besar  Liga 2 antara Aceh United vs PSMP Mojokerto Putra tetap tak bisa ditutupi dan Rochy Putiray ikut meyoroti hal tersebut.

Pada pertandingan tersebut, Aceh United berhasil mengalahkan PSMP Mojokerto Putra dengan skor 3-2. Meski begitu, kedua tim tetap tidak lolos ke babak semifinal karena kalah dalam perolehan poin dengan PSS Sleman dan Semen Padang.

Baca Juga

Pada pertandingan tersebut, terjadi sebuah kontroversi di menit-menit akhir ketika PSMP Mojokerto Putra mendapatkan sebuah tendangan penalti. Tapi, dengan ajaibnya Krisna Adi yang mengeksekusi justru gagal melakukannya setelah sepakannya melenceng beberapa meter dari gawang.

Publik pun curiga penalti itu sudah diatur agar tidak masuk sehingga seakan-akan eksekusi dilakukan dengan asal-asalan. Lebih aneh lagi setelah gagal, Krisna Adi malah bersujud yang entah maknanya sebagai syukur atau mungkin ada maksud lain.


1. Krisna Adi Telah Mematikan Kariernya

Rochy Putiray saat memperkuat Timnas Indonesia.

Mantan pemain Timnas Indonesia, Rochy Putiray dalam sebuah akun Youtube, Asumsi, menilai tindakan Krisna Adi sudah mematikan kariernya sendiri. Aksinya itu telah membuat malu dirinya yang padahal disaksikan 1 Indonesia.

“Bego bener itu anak, dia matiin kariernya sendiri, bikin malu keluarganya. Orang awam saja tahu kok,” ungkap pria yang pernah bobol gawang AC Milan saat memperkuat klub Hong Kong, Kitchee.

Padahal jika Krisna Adi berhasil mengeksekusi tendangan penalti, PSMP Mojokerto Putra bisa saja lolos ke semifinal Liga 2. Meski begitu bagi Rochy, bisa saja Krisna Adi terpaksa melakukan hal tersebut karena ada ancaman dari manajemen.

Baca Juga

“Pemain ada rasa takut karena yang kita tahu saat ini koneksi antara manajemen klub sangat kuat. Jadi kalau pemain ini tidak dipakai di satu klub, klub lain juga tidak mau pakai,” lanjutnya.

Sang pemain bisa saja terpaksa melakukan hal tersebut bagi kelangsungan kariernya untuk musim depan. Para pemain sepak bola pada akhirnya berada dalam posisi yang serba susah akibat kebobrokan yang terjadi di Liga 2.

Ikuti Terus Berita Liga 2 Indonesia dan Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM