3 Kerugian Bagi Sepak Bola Indonesia Bila PSMS Medan Terdegradasi
INDOSPORT.COM - Ibarat menyaksikan sebuah film yang sebentar lagi akan mencapai klimaksnya, kompetisi sepak bola paling bergengsi di Indonesia, Liga 1 saat ini tengah memasuki tahap akhir yang paling menegangkan. Bayangkan saja, hingga pekan ke-33, masih belum ada tim yang dipastikan turun kasta.
Tiga slot untuk terdegradasi dari Liga 1 (kasta tertinggi bola Indonesia) bahkan kini berusaha dihindari oleh 5 tim yang saat ini perolehan poinnya sangat tipis. Kelima tim itu adalah Mitra Kukar, Perseru Serui, Sriwijaya FC, PS TIRA, PSMS Medan.
Persaingan kelima tim semakin seru karena perbedaan poin antara lima tim hanya dipisahkan dengan 2 angka saja. Artinya siapapun yang kalah di laga terakhir, hampir bisa dipastikan tim itu harus mengucapkan selamat tinggal pada Liga 1 Indonesia.
Dari kelima tim itu, PSMS Medan berada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan karena berada di dasar klasemen dengan perolehan poin terendah, 37 poin dan harus melawan PSM Makassar di laga terakhir. Tapi jika PSMS Medan memang harus terdegradasi, tampaknya itu akan menjadi kerugian bagi sepak bola Indonesia.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT ulas dalam 3 kerugian bagi sepak bola Indonesia jika PSMS Medan terdegradasi:
1. Kehilangan Tim yang Pernah Orbitkan Banyak Pemain untuk Timnas Indonesia
Dalam sejarahnya PSMS Medan adalah salah satu tim raksasa dalam percaturan Liga Indonesia. Berbagai prestasi pernah ditorehkan oleh anak-anak Medan yang ditunjang oleh para pemain berkualitas seperti Saktiawan Sinaga, Markus Horison, dan Supardi.
Pemain-pemain tersebut bahkan telah menjadi tulang punggung bagi Timnas Indonesia untuk beberapa tahun. Bahkan dari PSMS Medan-lah, lahir penjaga gawang legendaris bernama Ronny Paslah yang pernah mendapatkan julukan macan tutul.
Bahkan di Liga 1 musim ini, PSMS Medan masih tetap mampu menyumbangkan satu pemain berbakat untuk Timnas Indonesia. Kali ini bakat besar itu datang dari bek kiri, Firza Andika yang sempat menjadi tulang punggung Timnas Indonesia U-19.
2. Salah Satu Kekuatan Utama di Pulau Sumatera
PSMS Medan adalah salah satu tim yang sarat akan prestasi karena suda eksis sejak era perserikatan dengan sejumlah prestasi yang membanggakan. Bahkan kekuatan PSMS Medan tidak berkurang meski sudah memasuki era Liga Indonesia.
Tercatat, PSMS Medan pernah mencapai semifinal Piala Indonesia 2005 yang saat itu harus dihentikan langkahnya oleh Persija Jakarta. Bahkan PSMS Medan pernah mencatatkan dirinya sebagai finalis Liga Indonesia musim 2007.
Kala itu PSMS harus kalah dari Sriwijaya FC dalam laga final yang bertajuk all Sumatera Final. Itu membuktikan kalau PSMS Medan sebagai salah satu kekuatan utama di Pulau Sumatera bersama Sriwijaya FC.
3. Gaya Permainan Rap-rap
Bisa dikatakan PSMS Medan adalah salah tim yang miliki ciri khas dalam gaya permainan di Liga 1 Indonesia. Gaya permainan rap-rap merupakan suatu ciri khas dari PSMS Medan yang jika terdegradasi, tidak ada lagi tim di Liga 1 yang akan bermain seperti itu.
Sekilas gaya rap-rap milik PSMS Medan ini mirip dengan gegenpressing ala Jurgen Klopp bersama Liverpool. PSMS Medan dan Liverpool sama-sama menerapkan pressing yang sangat ketat kepada lawannya sejak di daerah pertahanannya.
Hanya saja PSMS Medan bermain lebih lugas sehingga tak jarang rap-rap lebih banyak diasosiasikan dengan permainan keras yang menjurus kea rah kasar. Tapi bagi Legimin Raharjo yang merupakan veteran di PSMS Medan, rap-rap bukanlah gaya permainan kasar, melainkan semangat pemain yang berapi-api.
Terus Ikuti Update Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM