Awas Kecewa, 3 Hal Ini Bisa Bikin Persija Kalah dan Gagal Juara
INDOSPORT.COM - Persija Jakarta bakal menjalani laga penentuan untuk meraih gelar kompetisi sepak bola kasta tertinggi Liga Indonesia, Liga 1 2018, pada sore ini, Minggu (09/12/18).
Jika berhasil menang atas Mitra Kukar, Tim Macan Kemayoran dipastikan keluar sebagai jawara Liga 1 2018. Hal ini terjadi lantaran Persija saat ini unggul satu poin atas PSM Makassar yang ada di peringkat kedua.
Namun, walau menghadapi klub papan bawah, bukan berarti Persija bisa menang begitu saja.
Dalam sepak bola tak ada hal yang mustahil. Bisa saja euforia yang dibangun Persija dan Jakmania runtuh begitu saja.
Lalu, hal apa saja yang bisa membuat skenario juara Persija gagal sore nanti? Berikut INDOSPORT siapkan ulasannya untuk Anda.
1. 1. Mitra Kukar 'Parkir Bus'
Mitra Kukar saat ini tengah berjuang mati-matian untuk bisa lolos dari jurang degradasi. Bayangkan, tim yang sehat secara finansial dan mampu mendatangkan pemain seperti Danny Guthrie dan Fernando Rodriguez harus berjuang di zona degradasi.
Kedatangan Rahmad Darmawan musim ini juga menunjukkan betapa tinggi niatan Mitra untuk bertahan di kasta tertinggi.
Untuk itulah mereka bisa menerapkan taktik apa saja demi bisa menang atas Persija.
Pelatih Rahmad Darmawan lebih dari mampu untuk menerapkan strategi bertahan alias parkir bus kepada Mitra Kukar.
Serangan balik dengan taktik bertahan sangat masuk akal diterapkan ketika melawan tim seperti Persija yang secara serangan lebih baik.
Saat ini Mitra Kukar telah kebobolan 56 gol. Jumlah ini kedua terbanyak setelah PSMS Medan. Maka dari itu, jika Mitra Kukar menerapkan taktik bertahan total alias parkir bus demi menjaga defisit gol, maka Persija bisa sangat kerepotan nantinya.
2. 2. Demam Panggung dan Tekanan Suporter
Suporter terkadang bisa menjadi pedang bermata dua. Selain bisa memberikan semangat, suporter juga bisa menjadi beban bagi pemain.
Bisa jadi 70 ribu lebih Jakmania yang memadati GBK memberikan tekanan bagi Persija ketika terjadi dead lock gol nantinya.
Pemain akan terburu-buru serta dikejar rasa tanggung jawab untuk memenangkan pertandingan. Hal ini bisa merusak konsentrasi tim.
Selain itu, laga krusial seperti pekan terakhir ini terkadang bisa membuat sejumlah pemain demam panggung.
Pemain yang tadinya bisa bermain lepas, menjadi grogi dan gagal menampilkan permainan terbaiknya.
Jika ingin mengatasi ini, maka pemain Persija harus melepas beban-beban tersebut dan bermain lepas layaknya sebuah tim yang ingin meraih kemenangan di tiap pertandingan.
3. 3. Merasa di Atas Angin
Ini kebalikan dari demam panggung atau pun beban karena tekanan suporter.
Dengan kondisi bermain di kandang dan sangat mungkin mengalahkan tim papan bawah Mitra Kukar, bisa jadi sebagian pemain merasa di atas angin dan takabur.
Padahal, sepak bola itu bundar dan segala hal bisa terjadi. Sikap meremehkan ini bisa menjadi bumerang bagi Persija.
Untuk itu, ini adalah tugas pelatih untuk selalu mengingatkan para pemain bahwa perjuangan belum selesai dan masih ada 90 menit yang harus dimenangkan.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.