Menggelegar! Ada 4 Kesamaan Persija Jakarta Rasakan Juara 2001 dan 2018
INDOSPORT.COM - Perhelatan sepak bola nasional Liga 1 2018 telah mendapatkan juara, yakni Persija Jakarta. Namun sadarkah kalau ada beberapa kesamaan dalam prestasi juara 2001 dan 2018 ini.
Persija Jakarta keluar sebagai kampiun usai mengumpulkan 62 poin dari 34 pertandingan sepak bola yang telah dijalani selama mengikuti Liga 1 2018. Gelar ini merupakan yang kedua usai penantian selama 17 tahun lamanya.
Lebih lanjut Persija Jakarta juga menorehkan sebuah catatan lain dimana klub sepak bola berjuluk Macan Kemayoran ini menjadi tim yang meraih kemenangan tandang terbesar. Hal itu terjadi kala bersua PS TIRA yang berakhir dengan skor 0-5.
Tak hanya itu Persija Jakarta juga telah mendapatkan tiga trofi pada 2018 ini. Gelar Boost Sports Super Fix Cup, Piala Presiden 2018, dan Liga 1 2018 menjadi deretan hasil yang dituai Bambang Pamungkas dan kolega.
Tambahan juara Liga 1 2018 juga membuat Persija Jakarta telah memenangkan 11 gelar. Sembilan diantaranya diperoleh saat Persija Jakarta masih berpartisipasi di ajang perserikatan.
Kendati begitu ternyata juaranya Persija 2018 ini memiliki sejumlah kemiripan kala klub yang diarsiteki oleh Stefano Cugurra Teco ini jawara pada 2001 silam. Lalu apa saja kira-kira?
1. 1. Juara di SUGBK
Kesamaan pertama adalah ketika Persija Jakarta merengkuh juara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan pada dua edisi 2001 dan 2018. Entah kesamaan apa yang melandasi hal ini.
Pada 2001 lalu, Persija Jakarta melakoni partai final melawan PSM Makassar. Didukung kurang lebih 60 ribu The Jakmania membuat Macan Kemayoran menang 3-2 dari Juku Eja dan juara Minggu (07/10/01).
Sedangkan pada 2018 ini, Persija Jakarta sukses mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-1. Kemenangan ini semakin istimewa lantaran Macan Kemayoran didukung penuh oleh The Jakmania.
2. 2. Runner up PSM
Lalu kesamaan selanjutnya pada edisi juara 2001 dan 2018 adalah dimana PSM Makassar harus finis di posisi runner up dalam kompetisi Liga Indonesia. Kesamaan ini begitu unik, bukan?
Kala itu pertandingan final mempertemukan PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 7 Oktober 2001 lalu. Ketika itu final dimenangkan oleh Persija Jakarta dengan skor 3-2 atas Juku Eja.
Kini pada 2018, PSM Makassar juga menjadi runner up dengan mengumpulkan 61 poin. Dimana PSM hanya menang 17 kali, 10 kali imbang, dan tujuh kekalahan dialami oleh anak asuh Robert Rene Alberts.
3. 3. Tersisa Bambang Pamungkas
Selanjutnya kesamaan yang dirasakan ketika Persija juara 2001 dan 2018 adalah memiliki satu pemain setia yang bernama Bambang Pamungkas. Striker 38 tahun ini menjadi satu-satunya pemain yang tersisa di skuat Persija Jakarta.
Kala 2001 lalu Bambang Pamungkas sukses mencetak dua gol di partai final melawan PSM Makassar di SUGBK, Senayan, Jakarta. Apalagi gol kedua Bambang Pamungkas bisa dibilang sangat berkelas.
Sedangkan pada 2018 ini, Bambang Pamungkas hanya berkutat di bangku cadangan. Namun jiwa pemimpinnya masih dibutuhkan baik di dalam maupun di luar lapangan.
4. 4. Peran Pemain Brasil
Kesamaan terakhir Persija juara 2001 dan 2018 adalah berkat adanya tuah pemain asal Brasil. Entah kenapa pemain asing dari Negeri Samba ini membawa keberkahan bagi Persija.
Ketika juara 2001 lalu, Persija Jakarta diperkuat oleh pemain asal Brasil Antonio 'Toyo' Claudio dan Luciano Leandro. Keduanya memiliki peran penting kala itu.
Tuah pemain Brasil terus berkelanjutan saat Persija Jakarta juara 2018 ini. Dua pemain yang turut andil dalam mengantarkan Persija juara adalah Jaimerson da Silva Xavier dan Renan Silva.
Terus Ikuti Update Persija Jakarta dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.