x

3 Dosa Besar yang Pernah Dibuat Mario Gomez Selama Menangani Persib Bandung

Rabu, 12 Desember 2018 15:38 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
Pelatih Persib, Mario Gomez saat ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Sabtu (10/11/2018).

INDOSPORT. COM - Pelatih sepak bola asal Argentina, Mario Gomez resmi dipecat oleh klub yang ditanganinya, Persib Bandung. Selama menangani Persib, Gomez diketahui telah melakukan beberapa dosa besar.

Ya, kabar pemecatan Gomez ini tersiar lewat media sosial. Khususnya bila melihat unggahan akun Twitter Persib English baru-baru ini.

Akun Twitter Persib English memberitakan kalau kini Persib telah memutus hubungan kerja sama dengan Mario Gomez. Pemecatan ini dilakukan Persib lantaran sudah jengah dengan segala kontroversi yang diciptakan Gomez selama ini.

Baca Juga

"Persib telah memutuskan untuk berpisah dengan Mario Gomez setelah beberapa kontroversi yang dilakukannya selama bertugas. Gomez bersama penerjemahnya, Fernando Soler dilaporkan telah berulang kali menuntut kenaikan gaji dan mengancam meninggalkan klub," begitu bunyi cuitan Persib English.

Kalau dilihat dari alasan pemecatannya, sepertinya Gomez pergi dari Persib dengan kondisi yang tidak baik. Bahkan, kalau mau ditelisik lebih jauh lagi ke belakang, Gomez telah melakukan sejumlah dosa besar selama menangani Persib.

Lalu, apa saja dosa besar yang pernah dilakukan Gomez selama menangani Persib tersebut? INDOSPORT mencoba merangkumnya ke dalam ulasan singkat berikut ini.


1. Meremehkan Kualitas Sepak Bola Indonesia

Roberto Carlos Mario Gomez

Dosa besar pertama yang pernah dilakukan Gomez selama menangani Persib ialah meremehkan kualitas sepak bola Indonesia. Hal itu dilontarkannya setelah Persib mendapat sanksi beruntun dari Komisi Disiplin PSSI.

Ya, usai segala insiden yang terjadi dalam laga Liga 1 2018 pekan ke-23 melawan Persija Jakarta, Komdis PSSI memberikan sejumlah sanksi berat kepada Persib. Kubu Maung Bandung tak boleh menggelar pertandingan di Pulau Jawa dan dilarang melakoni laga dengan dihadiri para pendukungnya Bobotoh.

Mendapati segala hukuman itu, Gomez sepertinya marah besar. Ia merasa hukuman komdis PSSI kepada Persib tidak adil dan juga meremehkan kualitas sepak bola Indonesia.

"Kalau gak mau berkembang ya terus seperti ini. Kalau tidak mau, ya next season saya gak akan di sini lagi dan pindah negara lagi," ungkap Gomez.

Baca Juga

"Kalian ketika pulang pikirkan ini, apakah akan terus seperti ini atau tidak? Mikir, ini soal pengalaman, ini problem kalian bukan problem saya. Menang, kalah, atau draw itu biasa, it's ok," jelasnya.


2. Gagal Membawa Persib Juara Liga 1 2018

Pemain dan Pelatih Persib berfoto bersama seusai pertemuan dengan manajemen di 1933 Dapur & Kopi, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (21/11/2018).

Dosa besar kedua yang dilakukan Gomez ialah gagal membawa Persib menjuarai gelaran Liga 1 2018. Padahal, bila ditelisik ke belakang, Persib sempat cukup lama berada di puncak klasemen.

Titik awal kegagalan Gomez membawa Persib juara bisa dibilang setelah laga melawan Persija di pekan ke-23. Sehabis itu, Persib mendapat sejumlah sanksi berat dari Komdis PSSI dan juga menuai hasil pertandingan yang mengecewakan.

Baca Juga

Bukti jelasnya, setelah laga pekan ke-23, Persib hanya mampu sekali meraih kemenangan. Alhasil, pada akhir kompetisi, Persib hanya berada di posisi empat klasemen.


3. Keharmonisan Pemain

Ezechiel N'Douassel pukul kepala Jonathan Bauman

Dosa besar berikutnya bisa terlihat kala Persib menjalani laga terakhir Liga 1 2018 melawan Barito Putera. Kala itu, bisa terlihat jelas bahwa keharmonisan di antara pemain Persib sedang sangat renggang.

Baca Juga

Buktinya, di tengah-tengah laga, ada sebuah keributan yang melibatkan sesama pemain Persib. Penyerang Persib, Ezechiel N'Douassel diketahui memukul pemain Persib lainnya, Jonathan Bauman.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

Persib BandungLiga IndonesiaLiga 1Roberto Carlos Mario GomezTRIVIA

Berita Terkini