Romansa Indah Djanur Bersama Persib: Sang Pemberi Gelar yang Harus Terdepak
INDOSPORT.COM - Berakhirnya kompetisi sepak bola kasta tertinggi Liga Indonesia-Liga 1 musim 2018/2019, menyisahkan sejumlah fakta dan cerita menarik dari berbagai klub peserta.
Tak hanya tim, seluruh elemen pendukung yang berada didalamnya pun berhasil menyita perhatian publik pecinta olahraga kulit bundar di Tanah Air.
Salah satunya adalah Persib Bandung, dimana klub sepak bola kebanggaan warga Jawa Barat tersebut resmi memecat pelatih bertalenta dan bertangan dingin, Roberto Carlos Mario Gomez.
Keputusan tersebut tentu menjadi polemik bagi sebagian pendukung Persib Bandung. Bukan tapa sebab memang, mengingat pelatih sepak bola asal Argentina tersebut dinilai mampu meningkatkan peforma Persib Bandung musim ini.
Bahkan Mario Gomez berhasil melahirkan beberapa wonderkid hasil binaan akademi Persib Bandung dan sempat mendapat panggilan ke Timnas Indonesia, seperti Febri Haryadi, Gian Zola, dan Beckham Putra Nugraha.
Kepututsan Persib Bandung yang memecat pelatih meskli sebelumnya telah berhasil memberikan dampak impresif sejatinya tak hanya terjadi pada Mario Gomez, sebelumnya terdapat nama Djajang Nurdjaman yang juga menjadi pesakitan lantaran harus di depak dari Bandung.
Lantas bagaimanakah kisah perjalanan indah Djajang Nurdjaman bersama Persib, hingga akhirnya juru taktik berusia 54 tahun tersebut terdepak dari GBLA.
1. Pernah Berseragam Persib Bandung Sebagai Pemain
Sebelum menjadi juru taktik Persib Bandung, sejatinya Djajang Nurdajaman pernah menjadi pemain sepak bola di skuat maung Bandung pada musim 1984 hingga 1990.
Selama berseragam Persib sebagai pemain, Djanur berhasil memberikan sejumlah gelar bergengsi dan membuat Persib Bandung menjadi tim yang paling ditakuti pada saat itu.
Beberapa gelar yang pernah diraih Djanur sebagai pemain Persib antara lain gelar Liga Perserikatan sebanyak tiga kali pada musim 1986, 1989–90, dan 1993–94.
Enam musim berbaju pangeran biru, Djanur pun akhirnya memutuskan pensiun dan menjadi one man one club di Indonesia.
2. Membawa Persib Meraih Gelar ISL Pertama Kali Dalam Sejarah
Usai sukses membawa Persib Bandung meraih sejumlah gelar tertinggi di Liga Perserikatan, Djanur pun berhasil memberikan trofi bergengsi kepada Persib Bandung sebagai pelatih sepak bola.
Memulai debut pelatih maung Bandung pada 2012 lalu, Djanur berhasil membuat Persib Bandung kembali menancapkan taringnya di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Liga Indonesia.
Puncaknya pada gelaran ISL (Indonesian Super League) musim 2014 lalu, Persib dibawah arahan Djanur berhasil meraih gelar juara usai dalam partai final berhasil menaklukan Persipura lewat drama adu penalti.
Tak hanya satu gelar, Djanur kembali berhasil memberikan Persib Trofi juara dalam kompetisi Piala Indonesia 2014 lalu dilanjutkan dengan gelar juara Piala Presiden 2015, trofi terakhir yang dimenangkan oleh Persib Bandung sejauh ini.
3. Terdepak Dari Persib Bandung
Usai serangkaian kisah manis bersama Persib Bandung, akhirnya Djajang Nurdajaman harus mengakhiri romansa indah tersebut dan sayangnya berakhir dengan kurang menyenangkan.
Pasalnya, meski berhasil memberikan dua gelar bagi Persib Bandung pada musim 2014 dan 2015 namun serangkaian hasil kurang maksimal di musim 2017 lalu membuat manajemen mengambil tindakan tegas.
Puncaknya usai Persib Bandung kembali menelan kalah 1-2 dari Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (15/7/2017) lalu, Djanur pun resmi menyatakan mundur dari kursi kepelatihan Maung Bandung.
Hal yang sangat disayangkan, lantaran Persib Bandung tampak menyalahkan buruknya peforma mereka kepada Djanur padahal pelatih sepak bola yang kini berusia 54 tahun tersebut telah meraih cukup banyak prestasi dengan maung Bandung.
Terus Ikuti Update Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM