Demi Keuntungan Klub, Sriwijaya FC Siap 'Contek' Cara Persib dan Persija
INDOPSORT.COM - Nasib miris tengah menghampiri klub sepak bola Indonesia, Sriwijaya FC, di mana mantan juara Liga Indonesia musim 2007 dan 2011 tersebut harus terdegradasi ke Liga 2 dan sempat mengalami kerugian finansial musim lalu.
Hal tersebut disampaikan sendiri oleh pemilik Sriwijaya FC sekaligus Komisaris Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Muddai Madang yang menyebut bahwa dana sponsor selama ini tidak pernah mencukupi kebutuhan klub.
Melansir dari laman berita Antara, Muddai menyebut jika timnya mengeluarkan biaya operasional sebanyak Rp30 miliar, sedangkan dana sponsor hanya mencakup setengah dari pengeluaran klub.
"Dana sponsor tidak pernah mencukupi kebutuhan klub. Ini sebenarnya fakta yang bertahun-tahun terjadi. pada musim ini perusahaan hanya mendapatkan dana sponsor sekitar Rp18 miliar sementara kebutuhan klub mencapai Rp30 miliar," kata Muddai.
Untuk mengantisipasi kerugian kembali di musim depan, Muddai pun mencoba mencontek cara yang pernah dilakukan tim-tim besar Liga 1 yang ia nilai mendapat untung seperti Persib, Persija dan Bali United.
Cara tersebut adalah menjalin kerja sama dengan PT Digi Sport Asia yakni perusahaan profesional internasional yang bergerak di bidang jasa finansial teknologi (finteck), pemasaran, dan IT.
Dirinya menambahkan bahwa pengelolaan klub profesional ini sangat menguntungkan asalkan, dikelola secara baik dan bisa menggali potensi sponsor.
"Persib, Persija. dan Bali United itu bisa untung, artinya logikanya kenapa kita tidak. Itulah saya menggandeng Digi Asia Sport, untuk target 2019 harus untung," kata mantan Ketua KONI Sumsel ini.
Sebagai informasi, Muddai juga berniat menjual saham kepimilikan Sriwijaya FC dan berharap BUMD Sumsel dapat membelinya sehingga klub ini benar-benar dimiliki masyarakat Sumsel.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT