Walau Belum Selevel, Ini 3 Nilai Plus Simon McMenemy Dibanding Luis Milla
INDOSPORT.COM - PSSI pada Rabu (20/12/18) lalu telah resmi menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia untuk dua tahun ke depan.
Jika ditilik dari rekam jejak, sejatinya pencapaian Simon McMenemy belum sehebat Luis Milla. Di Eropa, Luis Milla pernah membesut Timnas U-20 Spanyol yang berisi pemain-pemain dunia seperti Juan Mata dan David De Gea.
Milla juga pernah membesut sejumlah klub Liga Spanyol, salah satunya Getafe. Bahkan sewaktu menjadi pemain, Milla pernah membela Barcelona dan Real Madrid.
Hal ini berbanding terbalik dengan Simon yang lebih sering menghabiskan kariernya membesut klub-klub di Asia Tenggara.
Namun begitu, dengan modal yang dimiliki Simon, sejatinya eks pelatih Bhayangkara FC ini memiliki nilai plus tersendiri dibanding Luis Milla.
Apa saja nilai-nilai plus tersebut? Berikut ini INDOSPORT berikan ulasannya.
1. 1. Paham Kultur Sepak Bola Indonesia
Berbeda dengan Luis Milla, Simon McMenemy datang menukangi Timnas Garuda dengan modal pengetahuan sepak bola Indonesia yang luas.
Simon telah beberapa musim melatih klub Indonesia seperti Mitra Kukar dan Bhyangkara. Bahkan, bersama Bhayangkara ia mampu mempersembahkan gelar juara Liga 1 2017.
Dengan fakta ini, maka bisa dibilang ia telah mengetahui kultur sepak bola Indonesia. Simon lebih memahami karakteristik pemain di Indonesia ketimbang Luis Milla saat pertama kali datang.
Bahkan, akan banyak pemain-pemain di timnas nantinya yang pernah ia asuh atau pun ia lawan saat di level klub.
2. 2. Mengenal Sepak Bola Asia
Simon McMenemy memiliki rekam jejak yang cukup dominan di Asia Tenggara. Ia pernah menangani Timnas Filipina untuk Piala AFF 2010.
Selain itu, ia juga sempat memegang sejumlah klub seperti New Radiant (Maladewa), Loyola (Filipina) dan sejumlah klub Indonesia.
Kondisi ini tentunya menjadi nilai plus bagi dirinya dalam menilai taktik yang sesuai saat berkompetisi di kejuaraan Asia Tenggara.
Hal ini merupakan nilai plus karena saat ini target paling realistis bagi Indonesia adalah menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
3. 3. Fokus di Tim Senior
Berbeda dengan Milla, Simon didatangkan untuk menangani tim senior. Hal ini tentunya bagus karena dirinya bisa lebih fokus dalam mempersiapkan tim yang berlaga di kompetisi-kompetisi besar di tahun-tahun mendatang.
Karena menangani tim senior, Simon bisa bebas menentukan pemain pilihan di skuatnya jauh-jauh hari sebelum kompetisi dimulai. Simon tak perlu khawatir terkait dengan kuota pemain dan sebagainya.
Selain itu, ia memiliki kelebihan lain dibanding Milla yaitu bisa bahasa Inggris. Walau pada akhirnya nanti ia membutuhkan penerjemah, tapi setidaknya para pemain lebih mengerti bahasa Inggris ketimbang Spanyol milik Luis Milla.
Terus Ikuti Update Seputar Timnas Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM