Sebatas Sikap Saja, 5 Kritik Pedas Ini Dilayangkan ke APPI
INDOSPORT.COM - Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI) medapat kritik pedas dari berbagai pihak karena pernyataan mereka hanya sebatas sikap saja. Siapa saja yang melayangkan sindiran tersebut?
APPI baru-baru ini mengeluarkan tiga sikap tegas terhadap maraknya kabar pengaturan skor pertandingan (match fixing). APPI seperti tak memiliki gerakan nyata untuk melawan isu tersebut.
Sebelumnya APPI juga pernah manyatakan sikap atas insiden meninggalnya satu The Jakmania almarhum Haringga Sirila usai dikeroyok oleh terduga Bobotoh atau Viking, September lalu.
Berbagai sikap dilayangkan oleh APPI dalam menghadapi segala fenomena di dunia sepak bola nasional, tepatnya Liga Indonesia (1, 2, dan 3).
Pada kenyataannya APPI pernah mendapatkan sejumlah kritikan. Bahkan sindiran ini disampaikan bukan hanya insiden match fixing tetapi yang lainnya juga.
Lantas dari siapa saja kritikan yang diarahkan ke APPI? Berikut portal berita olahraga INDOSPORT rangkum sejumlah kejadian yang membuat APPI mendapat sindiran atau nyinyiran dari pegiat sepak bola.
1. Rochy Putiray
Kritikan pertama dilayangkan oleh mantan striker Timnas Indonesia Rochy Putiray ke APPI. Baginya APPI hanya mengurusi para pemain sepak bola yang berada di Liga 1 saja.
Rochy menyinggung peran APPI sebenarnya apa di dunia sepak bola nasional. Di sisi lain Rochy mengaku bukan anggota atau pengurus dari APPI.
“Saya tidak mengerti cara kerja mereka. APPI itu lembaga. Yang mereka urus adalah pemain dengan gaji besar. Padahal banyak pemain Liga 2 dan Liga 3 yang bermasalah dengan gaji,” sindir Rochy di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12/18) lalu.
2. Andie Peci
Lalu ada dedengkot Bonek Andie Peci yang juga memberikan sentilan pada APPI atas isu match fixing. Andie menilai kalau belum ada sebuah pencapaian yang dilakukan APPI selama ini dalam menghadapi sebuah fenomena.
"APPI sebagai organisasi pemain pro juga masih saja tak dribbling dan passing bola. Belum ada capaian yang signifikan untuk perubahan sepak bola nasional," kata Andie, Jumat (21/12/18).
Dirinya juga menambahkan kalau APPI harus bisa lebih terbuka atau luas dalam berpandangan dan menyampaikan pendapat. Hal itu disampaikan lewat akun media sosial Twitter pribadi Andie Peci.
"Sesekali tengoklah ke luar, ada banyak yang bisa Anda lakukan untuk sepak bola negeri ini. Walau dalam situasi yang berbeda," pungkasnya.
3. La Nyalla Mattalitti
Ketiga ada eks Ketum PSSI La Nyalla Mattalitti yang juga pernah memberikan kritkan pada APPI. Karena dianggap tak tegas dalam mendeklarasikan aksi #MenolakTurnamen pada 2016 lalu.
Karena pada saat itu kompetisi sepak bola Indonesia sedang dihukum FIFA. Sehingga pemerintah membuat ajang tak resmi agar sepak bola nasional kembali hidup.
Tetapi caranya APPI dianggap oleh eks Ketum PSSI periode 2012-2016 lalu ini tak paham akan statuta. Karena ada poin yang membahas tentang kompetisi sepak bola tak diatur pemerintah.
"Saya pikir APPI ini tidak mengerti statuta, karena saat saya baca di poin nomor lima kalau gak salah, dia minta pada pemerintah untuk menjalankan kompetisi. Coba di mana aturannya pemerintah menjalankan kompetisi? Kompetisi itu dijalankan federasi!," beber La Nyalla, Januari 2016 lalu.
4. Tony Sucipto
Lebih lanjut ada bek Persib Bandung Tony Sucipto yang juga menyampaikan kritikan kepada APPI atas aksi boikot yang dilakukan mereka. Baginya hal itu bukan solusi yang pantas.
"Bagi seorang pemain yang terikat kontrak tentu agak uslit mengikuti itu (aksi boikot turnamen) karena kalau klub ikut turnamen, pemain tidak bisa menolak," kata Tony di Bandung, Januari 2016 lalu.
Saat itu Tony bukannya tidak setuju tetapi mengimbau kepada APPI untuk mencari cara lain dalam memperjuangkan para pemain profesional lainnya.
5. Akmal Marhali
Terakhir ada koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali yang juga ikut menyemprot APPI. Insiden itu terjadi saat kasus Evan Dimas dan Ilham Udin bermain di Liga Super Malaysia.
"Persoalan yang dialami setiap pemain juga menjadi tanggung jawab APPI. SOS sangat menyayangkan sikap APPI yang tak memberikan pendampingan hukum atas kasus Evan dan Ilham," kata Akmal, Januari 2018.
Alhasil, ia menyarankan APPI lebih banyak berperan untuk membentengi para pemain, sekaligus memberikan penjelasan kepada PSSI terkait hak dan kewajiban pemain yang berkompetisi di luar negeri.
Terus Ikuti Update APPI dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.