Akmal Marhali Geram atas Hukuman Komdis PSSI Pada PS Mojokerto Putra
INDOSPORT.COM - Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali tampak geram atas hukuman yang dijatuhi Komdis PSSI pada PS Mojokerto Putra usai dianggap terbukti melakukan pengaturan skor pertandingan (match fixing).
Bagi Akmal kalau hukuman tersebut dianggap bak lelucon saja. Karena terlalu terburu-buru dalam mengambil tindakan menjatuhi hukuman pada klub yang terlibat match fixing.
"Entah apa legal standing yang dipakai. Dihukum 'cuti' setahun. Lalu setelah itu mereka akan main di mana? Tetap di Liga 2? Hukuman yang sulit diterima nalar sehat," kata Akmal Marhali, Minggu (23/12/18).
Lebih lanjut Akmal menilai kalau putusan ini penuh dengan tanda tanya besar. Karena Komdis PSSI mengaku memegang data terjadi match fixing pada empat pertandingan yang dilakukan PS Mojokerto Putra di Liga 2 2018.
Rinciannya pada dua laga kontra Kalteng Putra pada 3 dan 9 November 2019, laga melawan Persegres Gresik United pada 29 September, dan versus Aceh United pada 29 September lalu.
1. Alasan Komdis PSSI
Komdis PSSI memiliki alasan kuat dalam menjatuhi hukuman pada PS Mojokerto Putra. Mereka telah memiliki pegangan yurisprudensi dari penyelesaian kasus match fixing yang telah diakui AFC dan FIFA.
"Karena itu merujuk kepada pasal 72 jo. pasal 141 Kode Disiplin PSSI, PS Mojokerto Putra dihukum larangan ikut serta dalam kompetisi PSSI tahun 2019 yang dilaksanakan PSSI," kata Ketua Komdis PSSI Asep Edwin di Jakarta, Sabtu (22/12/18).
Tak cuma PS Mojokerto Putra saja yang dihukum, melainkan ada satu pemain klub tersebut juga ditimpa hukuman pertandingan seumur hidup, yakni Krisna Adi.
Terus Ikuti Update Save Our Soccer (SOS) dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.