Antara Solskjaer dan Manchester United serta 3 Keajaiban yang Ditorehnya
INDOSPORT.COM - Sosok Ole Gunnar Solskjaer benar-benar mampu membuat keajaiban bagi Manchester United. Bahkan, keajaiban itu mampi dibuat Solskjaer untuk Manchester United sampai tiga kali.
Solskjaer namanya belakangan memang sedang menjadi sorotan jagat sepakbola. Bagaimana tidak, menjalani laga debut sebagai pelatih caretaker Manchester United, Solskjaer mampu menuai kemenangan besar.
Ya, pada hari Minggu (23/12/18) lalu, Manchester United bertandang ke markas Cardiff City untuk melakoni pertandingan Liga Primer Ingrris pekan ke-18. Laga ini sekaligus juga menjadi debut sang caretaker, Solskjaer yang menggantikan posisi Jose Mourinho.
Hasil pertandingan tersebut pun berakhir luar biasa bagi Manchester United. Solskjaer sukses mengantarkan skuat Setan Merah menang telak atas Cardiff dengan skor 1-5.
Berkat kemenangan atas Cardiff tersebut, Solskjaer semakin membuktikan dirinya sebagai pembawa keajiban untuk Manchester United. Pasalnya, Solskjaer telah beberapa kali membuat hal yang seakan mustahil namun mampu menjadi nyata kepada Setan Merah.
Lalu, apa saja keajaiban yang pernah dibuat Solskjaer untuk Manchester United tersebut? INDOSPORT mencoba merangkumnya ke dalam ulasan singkat berikut ini.
1. Empat Gol Mustahil
Kembali ke musim 1998/99 silam, Solskjaer masih berstatus sebagai pemain Manchester United. Cerita keajaiban pun muncul saat Manchester United bertandang ke markas Nottingham Forest pada 6 Febuari 1999.
Kala itu, Solskjaer hadir ke pertandingan sebagai pemain cadangan. Ia baru turun berlaga pada babak kedua saat Manchester United sudah unggul atas Nottingham dengan skor 4-1.
Masuknya Solskjaer ternyata membawa berkah bagi skuat Setan Merah. Bertindak sebagai pemain pengganti, Solskjaer mampu menciptakan empat gol dalam kurun waktu 10 menit.
Alhasil, pada akhir laga MU menang telak 1-8 atas Nottingham. Empat gol dalam 10 menit dan berstatus sebagai pemain pengganti, bukanlah sesuatu yang mustahil diwujudkan Solskajer untuk Manchester United.
2. Epic Comeback Final Liga Champions
Masih pada musim 1998/99, Solskjaer lagi-lagi menciptakan keajaiban luar biasa untuk Manchester United. Tepatnya kala Setan Merah berlaga melawan Bayern Munchen pada final Liga Champions musim itu.
Pertandingan berjalan sulit bagi Manchester United. Laga baru berusia enam menit, gawang Setan Merah sudah harus kebobolan akibat eksekusi tendangan bebas pemain Bayern, Mario Basler.
Waktu pertandingan terus berjalan, dan MU pun tak kunjung bisa menyamakan kedudukan. Sampailah pada menit ke-80, pelatih Manchester United kala itu, Sir Alex Ferguson memutuskan untuk memasukan sang super-sub, Ole Gunnar Solskjaer.
Keajaiban tiba-tiba datang saat laga memasuki injury time. Berawal dari sepak pojok David Beckham, Manchester United mampu menyamakan kedudukan lewat gol Teddy Sheringham.
Keajaiban ternyata tak berhenti sampai di situ. Masih dalam masa injury time, MU kembali mendapat sepak pojok yang lagi-lagi dieksekusi oleh Beckham.
Solskjaer sudah menunggu sepakan Beckham di area kotak penalti. Benar saja, ajaibnya hasil sepakan pojok mengarah tepat ke Solskjaer yang berdiri bebas di mulut gawang Munchen dan mampu membuahkan gol kemenangan Setan Merah.
Laga pun lantas berakhir begitu dramatis untuk kemenangan Manchester United. Keajaiban Solsjaer mampu mengantarkan Setan Merah meraih gelar Liga Champions sekaligus treble winner pada musim itu.
3. Berubahnya Gaya Permainan Setan Merah
Keajaiban terakhir yang dibuat Solskjaer terjadi baru-baru ini. Tepatnya pada pertandingan Liga Primer Inggris 2018/19 pekan ke-18 antara Cardiff City vs Manchester United.
Ya, dalam laga itu, Solskjaer menjalani debutnya sebagai caretaker Manchester United sepeninggal Jose Mourinho yang dipecat. Solskjaer pun mampu mengantarkan United menang besar atas Cardiff dengan skor telak, 1-5.
Namun keajaiban Solskjaer bukan soal papan skor yang begitu mencolok saja. Gaya permainan Setan Merah tiba-tiba berubah berkat arahan taktik Solskjaer.
Permainan Manchester United nampak lebih cair dan taktis. Hal itu sudah bisa dibuktikan dari jumlah penguasaan bola Setan Merah yang mencapai angka 74 persen, atau merupakan yang tertinggi dalam 10 pertandingan terakhir.
Lebih terlihat saat MU mencetak gol ketiga melalui kaki Anthony Martial. Gol Manchester United tersebut didahului sebuah kerja sama apik antara Martial, Jesse Lingard, dan Paul Pogba, sesuatu yang sudah lama tak bisa muncul dalam skema permainan skuat Setan Merah.