Ada Peran Manchester City di Balik Keuntungan Persela Lamongan
INDOSPORT.COM - Persela Lamongan mungkin menjadi satu dari sekian klub di Liga 1 yang mulai memetik hasil dari sepak bola industri. Sektor pendapatan klub dari segala lini berusaha ditempuh, semata-mata untuk melanjutkan kelangsungan hidup klub di masa depan.
Seperti diketahui, klub sangat butuh asupan dana segar guna menjalani satu musim kompetisi. Dana puluhan Miliar rupiah pun mesti tersedia, selaras dengan kebutuhan operasional hingga gaji seluruh pemainnya dalam satu musim.
"Beberapa musim sudah tidak lagi defisit. Tim mulai mendapatkan surplus melalui sejumlah lini pada sektor pendapatan yang potensial," bilang Chief Bisnis dan Marketing Persela Lamongan, Arizal Jamhari kepada INDOSPORT.com.
Tim Laskar Joko Tingkir kini sudah mulai menata Roadmap yang jelas jelang memasuki musim baru. Manchester City, salah satu klub raksasa di Liga Primer Inggris menjadi acuannya.
"Manchester city mengajarkan bagaimana mengelola klub hingga berujung pada surplus di sektor finansial. Sama seperti mereka, kami punya urutan sektor pendapatan yang cukup siginifikan," ungkap Rizal.
"City punya pemasukan paling besar pada lini hak siar, sedangkan kami dari subsidi. Kesamaan ada pada lini komersial (sponsorship) dan matchday (penjualan tiket pertandingan) dan merchandise," sambungnya.
Lebih jelasnya, acuan Persela hingga mencapai surplus di musim 2018 adalah ketika The Citizen memaparkan torehan keuntungan sepanjang musim 2017 lalu. Pada paparan Deloite, City menjadi satu dari 20 besar klub sepakbola terkaya di dunia.
Badan audit keuangan pada sejumlah klub profesional di Eropa itu pun menempatkan City di urutan kelima dengan jumlah kekayaan mencapai 527,7 juta Euro sepanjang musim kompetisi 2016/2017.
"Roadmap mereka itu lah yang kami tiru sebaik mungkin. Dengan urutan lini pemasukan seperti itu, terbukti bisa meningkatkan sektor finansial klub menjadi lebih baik," pungkas Rizal.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM