5 ‘Kesialan’ yang Dialami Arema FC di Akhir Tahun
INDOSPORT.COM – Arema FC menjadi salah satu klub kuat dan disegani di turnamen kasta tertinggi sepak bola dalam negeri. Klub yang berjuluk Singo Edan tersebut bahkan pernah menjuarai Liga Galatama musim 1992/1993, serta juara Liga Indonesia pada musim 2009/2010.
Namun siapa sangka jika tim yang didirikan pada tahun 1987 tersebut beberapa kali mengalami ‘kesialan’ di penghujung tahun, tepatnya pada tanggal 30 Desember.
Beberapa kesialan di akhir tahun terjadi pada laga-laga penentu, namun seringkali Arema harus menutup tahun dengan kekalahan menyakitkan. Kesialan tersebut bahkan berlanjut hingga kini di akhir tahun 2018, meski perhelatan Liga 1 2018 telah usai.
Berikut portal media olahraga INDOSPORT.com merangkum 5 kesialan Arema FC di setiap akhir tahun:
30 Desember 1990
Arema harus mengakui kekalahannya saat berlaga melawan tuan rumah Bandung Raya dalam lanjutan Liga Galatama 1990. Adapun kekalahan tersebut cukup telak, yakni dengan skor 3-0 tanpa balas.
Ketiga gol Bandung Raya dilesakkan oleh Tony Abdullah pada menit kesembilan, Yance Srinay di menit ke-17, dan Dadang Kurnia pada menit ke-59.
30 Desember 2007
Panasnya rivalitas derby Jatim telah berlangsung sejak 2007, di mana saat itu Arema FC harus menghadapi tuan rumah Persebaya Surabaya dalam babak penentuan penyisihan grup Liga Djarum Indonesia 2007/2008.
Meski sempat unggul cepat melalui gol Ronny Firmansyah di menit kedua, dan skor 1-0 bertahan hingga jelang menit akhir pertandingan, namun rupanya kesialan tiba-tiba menghampiri tim Singo Edan.
Saat itu bek Persebaya, Bejo Sugiantoro melesakkan gol penyeimbang di satu menit terakhir jelang laga bubar. Arema FC pun harus puas dengan perolehan satu poin di kandang sang rival abadi.
1. 30 Desember 2012
Masih melawan tim asal Jawa Timur, Arema FC vs Persela Lamongan menjadi momentum kesialan selanjutnya bagi tim tuan rumah yang bermain di Stadion Kanjuruhan Malang.
Partai final Piala Gubernur Jawa Timur 2012 tersebut menjadi tak terlupakan bagi Arema FC yang harus tumbang di hadapan publik sendiri dengan skor 2-0 tanpa balas.
Sempat bermain imbang di babak pertama, namun kemudian Persela Lamongan memastikan raihan trofi melalui gol Samsul Arif di menit ke-71 dan Roman Golian di menit ke-81.
Aremania lantas meminta Rahmad Darmawan dipecat kala itu, meski sang pelatih terhitung baru beberapa bulan menangani Arema.
30 Desember 2013
Kesialan kali ini mungkin tidak terlalu berarti bagi Arema, lantaran saat itu mereka mampu menggondol trofi Trofeo Persija 2013 di kandang Macan Kemayoran.
Pada pertandingan tersebut, Arema mampu menundukkan klub Malaysia, PDRM FA dengan skor 3-0 melalui gol yang dipersembahkan oleh Beto Goncalves, Samsul Arif dan Irsyad Maulana.
Sukses meraih tga poin, trofi juara belum dapat dipastikan milik Arema, lantaran tuan rumah Persija Jakarta memiliki raihan poin yang sama. Sehingga saat itu sang juara harus ditentukan oleh produktivitas gol.
30 Desember 2018
Meski Liga 1 2018 telah usai dan Arema FC finish di peringkat keenam dengan koleksi 50 poin, namun bukan berarti kesialan tak menghampiri tim Singo Edan.
Saat di mana tim lain pada akhir tahun disibukkan dengan persiapan babak 32 besar Piala Indonesia dan Liga 1 2019, Arema FC justru masih harus bersabar dalam proses pencarian pelatih yang tak kunjung mendapat jawaban.
Manajer Umum Arema FC, Ruddy Widodo menegaskan jika pengumuman pelatih Arema FC akan tertunda hingga usai Kongres Tahunan PSSI pada 23 Januari 2019 mendatang.
Ikuti Terus Update Informasi Seputar Liga 1 dan Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.