Harga Tiket Pesawat Naik, Akankah Liga Indonesia Kembali Gunakan Format Dua Wilayah?

INDOSPORT.COM - Akhir-akhir ini harga tiket pesawat jadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia, diberbagai media sosial. Hal tersebut dikarenakan, tingginya tarif penerbangan domestik saat ini.

Tercatat, kenaikan melonjak hingga dua kali lipat dari Januari hingga beberapa bulan ke depan, meski masa liburan Natal dan Tahun Baru telah usai.

Fenomena ini langsung mengundang protes, salah satunya dengan membuat petisi di Change.org untuk menurunkan harga tiket penerbangan. Terpantau sudah lebih dari 130 ribu orang menandatangani petisi tersebut.

Selain masyarakat yang terbebani, kenaikan harga tiket pesawat ini juga berdampak terhadap pengeluaran klub para peserta Liga 1 2019, yang bisa melonjak tajam.

Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 musim depan sendiri diperkirakan masih akan menggunakan format satu wilayah, yang artinya setiap klub harus menempuh perjalanan jauh, untuk melakoni sebuah laga tandang.

1. Format Dua Wilayah

Untuk menyikapi kenaikan harga tiket pesawat, dan mengakali bengkaknya pengeluarakan klub hanya untuk moda transportasi, PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan perwakilan klub, dapat duduk bersama mencari jalan terbaik.

Salah satu solusinya adalah kembali menggunakan format dua wilayah yakni Barat dan Timur, yang terakhir kali digunakan pada Liga Djarum 2007 silam.

Format tersebut sejatinya sangat menguntungkan para klub, karena sebuah tim bisa menekan pengeluaran serta memangkas waktu untuk tidak menyebrang pulau terlalu jauh.

Itu artinya, mereka bisa menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain, seperti melakukan pembinaan terhadap pemain muda, memperbaiki infrastruktur, atau membeli pemain-pemain berkualitas.

Format kompetisi dua wilayah ini berpeluang besar diterapkan di Liga 1 2019, jika seluruh klub mengutarakan keluhannya atas kenaikan harga tiket pesawat, dalam kongres tahunan PSSI pada 20 Januari 2019 nanti, yang salah satu agendanya membahas evaluasi kompetisi.