3 Alasan Persija Tak Akan Juara di Liga 1 2019
INDOSPORT.COM - Persija Jakarta terancam tak bisa mempertahankan gelar juara Liga 1. Berikut 3 alasan Persija Jakarta tak akan juara Liga 1 2019.
Klub sepak bola Persija Jakarta berhasil menjuarai Liga 1 2018. Prestasi itu adalah kulminasi dari perjuangan mereka selama dua musim terakhir.
Di Liga 1 2017 lalu, Persija Jakarta yang ditargetkan setidaknya finis di peringkat 7, berhasil melampaui target dengan meraih peringkat 4.
Setelah itu Persija Jakarta menjadi wakil Indonesia di AFC Cup, serta menjuarai turnamen pramusim Boost Sportsfix Super Cup dan Piala Presiden 2018.
Hingga akhirnya Macan Kemayoran berhasil meraih gelar juara Liga 1 2018. Gelar yang sudah 17 tahun lamanya tidak mereka rasakan.
Namun, ada beberapa hal yang akan 'mengganjal' Persija Jakarta untuk kembali menjadi juara Liga 1 2019. Berikut INDOSPORT merangkum 3 alasan Persija Jakarta tak akan juara Liga 1 2019.
1. Tak Pernah Ada Juara Beruntun
Sejak kompetisi sepak bola Indonesia menjadi satu kompetisi di era Liga Indonesia pada musim 1994/95, belum pernah ada klub yang berhasil mempertahankan gelar juara.
Terakhir kali sebuah klub menjadi juara selama dua musim berturut-turut adalah saat Pelita Jaya menjadi juara Galatama pada musim 1988/89 dan 1990. Selanjutnya belum ada lagi klub yang berhasil melakukannya.
Yang paling dekat adalah Persipura Jayapura yang meraih gelar juara, dan menempati peringkat kedua di musim berikutnya. Yang sering terjadi adalah klub juara bertahan, peringkatnya menurun drastis di musim berikutnya.
Apalagi Persija Jakarta sudah menunjukkan 'gejala' yang dialami klub-klub yang pernah juara, salah satunya adalah perombakan pemain yang mencolok.
2. Kehilangan Pelatih
Faktor kedua yang membuat Persija Jakarta tak akan mempertahan gelar juara Liga 1 adalah kehilangan sang pelatih, Stefano Cugurra Teco. Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor penampilan apik Persija Jakarta dua musim terakhir adalah racikan strategi dari Teco.
Kini Teco sudah resmi pergi ke Bali United, dan Persija Jakarta akan ditangani Ivan Kolev. Pelatih yang belum pernah meraih gelar di Liga Indonesia.
Setidaknya Ivan Kolev akan membutuhkan waktu untuk kembali membentuk Persija Jakarta menjadi tim juara.
3. Perombakan Pemain
Perombakan pemain, sudah sangat lumrah dilakukan oleh sejumlah tim di Indonesia sejak dulu. Namun, perombakan pemain tak selamanya mendapatkan hasil yang bagus.
Seperti contohnya adalah Bhayangkara FC dan Bali United. Dua tim ini melakukan perombakan pemain yang cukup mencolok musim lalu, dan gagal mempertahankan prestasi di musim sebelumnya.
Contoh paling esktrim adalah PSIS Semarang. Mahesa Jenar meraih gelar juara Liga Indonesia 1998/99. Namun hanya menempati peringkat ke-13 Wilayah Timur di musim berikutnya dan harus terdegradasi.
Persija pun sudah kehilangan beberapa pemain musim ini. Michael Orah, Rohit Chand, Jaimerson Xavier, Renan Silva, Asri Akbar, hingga Rudi Widodo menjadi pemain yang hengkang.
Pemain-pemain baru yang didatangkan Persija, tentu membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Jika mengambil contoh Rohit Chand, ia membutuhkan dua musim hingga akhirnya bisa menjadi pemain terbaik Liga 1.
Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM