Widodo C. Putro Diangkut Persita, Ini 3 Pelatih Lokal Berprestasi yang Masih Menganggur
INDOSPORT.COM – Klub kasta kedua kompetisi sepak bola Indonesia, Persita Tangerang, sukses mendapatkan jasa eks pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro.
Widodo C. Putro mantap menerima pinangan Persita Tangerang karena berniat untuk memajukan sepak bola Indonesia tidak terbatas di divisi teratas, tetapi juga lewat Liga 2.
"Saya senang (bergabung ke Persita), karena membangun sepak bola Indonesia itu tidak hanya di Liga 1 saja. Di manapun tim yang saya tukangi atau tempati itu tak harus tim Liga 1," ungkat Widodo.
"Manajemen tak cuma mau lolos ke Liga 1, tapi juga ingin bangun tim muda. Bagi saya, membangun sepak bola tak cuma di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 sama saja.”
Bergabungnya Widodo C. Putro ke Persita Tangerang belum diikuti oleh sejumlah pelatih lokal berprestasi lainnya. Mereka hingga kini belum mendapatkan klub alias menganggur.
Beberapa pelatih lokal bahkan punya kualifikasi yang layak diperhitungkan oleh klub Liga 1. Kualitas yang mereka punyai telah dibuktikan di klub nasional bahkan tim nasional Indonesia.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkum 3 pelatih lokal berprestasi yang masih menganggur.
1. Fakhri Husaini
Fakhri Husaini berhasil menyumbangkan tiga trofi untuk Timnas Indonesia U-16, termasuk Piala AFF U-16 2018. Setelah kontraknya bersama Timnas Indonesia U-16 berakhir, tanda-tanda ia akan didapuk sebagai pelatih Timnas U-19 belum terlihat hilalnya.
Fakhri sempat berminat melatih klub Bhayangkara FC. Juara Liga 1 2017 itu dianggap sebagai tim sepak bola Indonesia dengan finansial yang sehat.
"Dengan kondisi seperti sekarang ini, saya yakin Bhayangkara FC klub yang punya komitmen untuk sepak bola yang lebih baik. Kalau saya berkarier di klub saya butuh klub yang profesional dan sehat. Sejauh ini saya melihat Bhayangkara masuk dalam kategori itu," ujar Fakhri.
Bhayangkara FC hingga kini juga masih bimbang. Mereka masih menimbang-nimbang untuk mencari pelatih pengganti Simon McMenemy.
"Kami memang tidak memungkiri bahwa kami memikirkan hal itu (mendatangkan Fakhri Husaini). Tapi tentunya kami belum bisa mengambil keputusan untuk saat ini," ucap AKBP Sumardji selaku manajer Bhayangkara FC.
2. Kas Hartadi
Kas Hartadi didepak Kalteng Putra usai membawa tim berjuluk Laskar Isen Mulang itu naik kasta ke Liga 1. Ia digantikan oleh mantan pelatih Madura United, Gomes de Oliviera.
Pelatih yang pernah membawa Sriwijaya FC juara Indonesia Super League 2011/12 itu sempat dirumorkan kembali ke Laskar Wong Kito. Akan tetapi, ia membantah kabar miring tersebut.
"Tidak ada, hingga saat ini saya belum ada komunikasi dengan pihak Sriwijaya FC," ucap Kas Hartadi kepada INDOSPORT.
"Itu kan memang suara suporter saja yang mau saya kembali melatih Sriwijaya FC. Tapi saya tidak masalah nila nanti melatih Sriwijaya di Liga 2."
3. Nilmaizar
Nilmaizar terakhir sukses menyelamatkan PS TIRA dari jurang degradasi pada ajang Liga 1 2018. Namun demikian, ia memutuskan pergi karena ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR.
Mantan pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 itu mendaftarkan diri sebagai salah satu calon legislatif (caleg) untuk bertarung memperebutkan kursi wakil rakyat di DPR RI periode 2019-2024 pada Pemilu 2019 mendatang.
Nilmaizar merupakan caleg untuk daerah pemilihan Sumatera II. Pada tahun 2014 lalu, ia juga pernah maju sebagai caleg, namun kalah bersaing.
"Sekarang tiba saatnya berganti haluan ke jalan politik, membawa nama Payakumbuh dan Limapuluh Kota ke Senayan," kata Nilmaizar dikutip dari laman resmi Liga Indonesia.
Nilmaizar masih berpeluang melatih kembali hanya jika tidak terpilih sebagai anggota DPR RI. Namun demikian, kita doakan semoga pencalonannya yang kedua kali ini berhasil.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM