3 Figur Selain Militer yang Layak Duduki Posisi Ketua Umum PSSI
INDOSPORT.COM – Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari jabatan ketua umum PSSI. Induk sepak bola Indonesia telah lama dipimpin oleh figur militer. Di luar figur militer, ternyata ada figur lain yang pantas menduduki jabatan Ketua Umum PSSI.
Sebelum Edy Rahmayadi, ada banyak sosok militer yang menjabat ketua umum PSSI, antara lain Agum Gumelar, Azwar Anas, Sjarnoebi Said, hingga Ali Sadikin.
Hal tersebut tidak dapat dimungkiri karena Indonesia lama berada di masa perjuangan. Sosok militer dianggap mampu menjadi pemimpin tegas di samping memiliki kapasitas mengurus sepak bola Indonesia.
Meskipun begitu, Indonesia butuh penyegaran terhadap figur baru di tubuh PSSI, tidak terbatas di posisi ketua umum. Kalangan profesional tidak jarang kalah dominan dibanding politisi yang sibuk merangkap di sana-sini.
Khusus ketua umum PSSI, ada beberapa figur selain militer yang bisa dimajukan guna membangun sepak bola Indonesia yang lebih profesional dan transparan.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan 3 figur selain militer yang bisa duduki posisi ketua umum PSSI.
1. Mantan Pemain
Mantan pemain dianggap sebagai figur yang telah menyesap bau keringat perjuangan di atas lapangan. Mereka merasakan betul kebijakan yang berada di bawah naungan federasi.
Pengalaman merasakan pahit-manis sepak bola Indonesia bisa diperjuangkan melalui sistem organisasi. Lewat PSSI, para mantan pemain tentu sudah paham betul akar permasalahan sepak bola Indonesia.
Mantan ketua umum PSSI yang berasal dari kalangan pemain sepak bola Timnas Indonesia antara lain Maulwi Saelan dan Kardono.
Maulwi Saelan pernah membawa Timnas Indonesia menembus empat besar Asian Games 1954 dan meraih perunggu Asian Games 1958. Sementara itu, Kardono merupakan salah satu penggawa Timnas Indonesia yang berhasil menyabet emas SEA Games 1987 dan 1991.
Berkaca dari pengalaman dua ‘pahlawan’ bangsa itu, mantan pemain Timnas Indonesia saat ini bisa didorong untuk maju mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. Kurniawan Dwi Yulianto sempat mencoba peruntungannya, namun gagal terpilih.
2. Profesional
Kalangan profesional bisa termasuk mereka yang mengambil konsentrasi di bidang sepak bola. Mereka khusus mempelajari dan berkecimpung di manajemen dan organisasi sepak bola.
Di tubuh PSSI, sebenarnya ada Ratu Tisha yang berasal dari kalangan profesional. Ratu Tisha telah berkecimpung di dunia si kulit bundar sejak kuliah dan pernah menuntut pendidikan master di FIFA.
Ratu Tisha bersama PT Gelora Trisula Semesta (GTS) ikut menggelar ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) dan menjabat sebagai direktur kompetisi. Wanita pertama yang menjadi sekjen PSSI ini turut mendirikan wadah statistik sepak bola Indonesia, Labbola.
Selain itu, ada sosok Arif Putra Wicaksono dan Hasani Abdulgani. Dua sosok muda tersebut merupakan profesional di bidang bisnis sepak bola.
Arif Wicaksono merupakan CEO Nine Sport yang sukses menjadi promotor tim besar datang ke Indonesia, seperti AS Roma, Juventus, dan Ajax Amsterdam, sementara Hasani Abdulgani bergerak melalui CEO Mahaka Sports & Entertainment.
Kedua sosok ini pernah maju di bursa calon pengurus PSSI tahun 2016-2020. Arif Wicaksono mencalonkan diri sebagai ketua umum, sedangkan Hasani Abdulgani sebagai komite Exco.
3. Birokrat
Figur ini dinilai punya ketegasan dalam mengambil tindakan. Salah satu figur birokrat yang menjadi idaman pecinta sepak bola Indonesia ialah Basuk Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok ramai diperbincangkan dapat maju sebagai ketua umum PSSI. Terlebih, ia akan segera bebas pada Kami (24/01/19) mendatang.
Ahok dianggap punya ketegasan dalam mengambil kebijakan tanpa terpengaruh intervensi. Meskipun diidam-idamkan sebagai ketua umum PSSI, Ahok terkendala dua dari lima persyaratan.
Basuki Tjahaja Purnama diketahui belum terlalu aktif di dunia sepakbola kurang lebih 5 tahun, baik secara teknis maupun organisasinya. Selain itu, Ahok juga memiliki catatan hukum pidana.
Sosok Ahok tidak mesti harus menjabat sebagai ketua umum PSSI. Akan tetapi, calon pengganti Edy Rahmayadi nantinya wajib memiliki keberanian, jiwa kritis, dan integritas yang sama seperti Ahok.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM