3 Perjalanan Joko Driyono hingga Menjabat sebagai Ketua Umum PSSI
INDOSPORT.COM – Joko Driyono secara resmi akan melanjutkan tugas Edy Rahmyadi sebagai Ketua Umum PSSI hingga 2020 mendatang. Itu terjadi ketika Edy Rahmayadi memutuskan untuk mundur dari kursi Ketua Umum PSSI pada Minggu (20/01/19).
Menjabat sebagai Wakil Ketua PSSI, Joko Driyono pun diharuskan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Edy Rahmayadi sebagai ketua. Pria yang akrab disapa Jokdri tersebut pun diharuskan menyelesaikan program-program yang telah dirancang oleh Edy Rahmayadi.
Tak hanya itu, Joko Driyono juga harus menyelesaikan masalah yang terjadi di persepakbolaan Indonesia. Salah satu kasus yang harus dituntaskan adalah match fixing atau pengaturan skor dan pengungkapan kematian suporter Persita Tangerang, Banu Rusman.
Terlepas dari itu semua, kali ini INDOSPORT mencoba untuk membahas sedikit perjalan Joko Driyono hingga akhirnya menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
1. Menjabat Sekretaris Jenderal PSSI
Joko Driyono pernah dipercaya untuk mengisi kursi Sekretaris Jenderal PSSI pada 2013 lalu. Dirinya ditunjuk setelah Hadiyandra memutuskan untuk mundur dari jabatannya dalam Kongres tahunan PSSI di Surabaya pada 2013 lalu.
Penunjukkan Joko Driyono tersebut nyatanya memiliki alasan tersendiri bagi Djohar Arifin Husein, yang saat itu masih menjadi Ketua Umum PSSI. Dirinya mengungkapkan jika pengalaman dan pengetahuan Joko Driyono menjadi salah satu pertimbangannya.
2. Berada di PSSI dalam 6 Periode Terakhir
Joko Driyono merupakan ‘aktor’ lama di otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. Pasalnya, Joko Driyono telah masuk dalam lingkaran PSSI sejak kepemimpinan Azwar Anas pada periode 1991-1999.
Maka dari itu tak heran jika Joko Driyono sempat dipercaya untuk menjabat sebagai Skretaris Jenderal PSSI pada tahun 2013 lalu. Karena dirinya sudah mengetahui betul mekanisme kerja PSSI selama bertahun-tahun.
Keberadaan Joko Driyono di PSSI pun berlanjut sampai kepimpinan Agum Gumelar (1999-2003), Nurdin Halid (2003-2011), Djohor Arifin (2011-2015), La Nyala Mataliti (dualism IPL dan ISL), dan Edy Rahmayadi (2016-2019).
3. Jadi Direktur PT GTS
Joko Driyono juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Gelora Trisula Semesta (GTS), sebagai operator liga ketika PSSI sedang dibekukan beberapa tahun lalu. PT GTS sendiri menjalankan kompetisi yang tak terdaftar di FIFA, yakni Indonesia Soccer Championship (ISC).
Sekedar informasi, PT GSC ini sendiri lahir dari kesepakatan semua klub yang ada di Indonesia. Kesepakatan itu terjadi ketika semua klub Liga Indonesia melakukan pertemuan dengan pimpinan PT Liga Indonesia (operator liga yang menjalankan kompetisi resmi sebelum Liga 1).
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT