x

3 Polemik Jelang Mundurnya Edy Rahmayadi dari Kursi Ketum PSSI

Minggu, 20 Januari 2019 15:34 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Ketua Umum Edy Rahmayadi buka Liga Indonesia U-19.

INDOSPORT.COM - Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketum PSSI. Berikut 3 polemik yang terjadi sebelum Edy Rahmayadi mundur. 

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Pernyataan resmi disampaikan Edy Rahmayadi pada Kongres PSSI, Minggu (20/01/19) di Bali. 

Jabatan Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI akan digantikan oleh Joko Driyono, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil. 

Sebelum Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari jabatannya, sebenarnya sudah banyak desakan terutama dari suporter agar ia mundur. 

Baca Juga

Desakan-desakan tersebut muncul karena beberapa polemik yang sempat terjadi di masa kepemimpinan Edy Rahmayadi. Berikut INDOSPORT merangkum 3 polemik sepak bola Indonesia sebelum Edy Rahmayadi mundur. 


1. Prestasi Jeblok Timnas

Aksi selebrasi Timnas Vietnam melawan Bahrain di Asian Games 2018.

Salah satu yang menjadi sorotan soal kepemimpian Edy Rahmayadi adalah prestasi Timnas, terutama Timnas Senior. Timnas Senior gagal total di Piala AFF 2018. 

Sebelumnya, Timnas U-23 gagal meraih medali emas di SEA Games 2017, gagal lolos ke Piala Asia U-23 2018, serta gagal mencapai semifinal di Asian Games 2018. 

Hanya Timnas U-16 yang berhasil memberikan trofi Piala AFF U-16 2018 di masa kepemimpinan Edy Rahmayadi. 


2. Kontrak Luis Milla

Luis Milla resmi diperpanjang tangani Timnas Indonesia.

Polemik kedua yang muncul di masa kepemimpinan Edy Rahmayadi adalah soal kontrak Luis Milla. Luis Milla yang sebelumnya merangkap jabatan pelatih Timnas U-23 dan Senior, akan diperpanjang kontraknya oleh PSSI. 

Meski belum mampu memberikan gelar, Luis Milla dianggap membawa perubahan signifikan pada penampilan Timnas Indonesia. 

Namun, Luis Milla tak kunjung hadir ke Indonesia dan membuat kesabaran PSSI habis. PSSI akhirnya menunjuk Bima Sakti sebagai pengganti. 


3. Terbongkarnya Match Fixing

Prescon PSSI terkait match fixing dan pelatih Timnas

Kompetisi Liga 2 2018 membuka salah satu borok dalam sepak bola Indonesia yaitu Match Fixing. Dugaan Match Fixing awalnya mencuat usai laga PSMP Mojokerto vs Aceh United. 

Selanjutnya mulai muncul laporan dari Madura FC dan Persibara Banjarnegara, soal praktik match fixing. Hingga akhirnya Kapolri membentuk Satgas Anti Mafia Bola.

Baca Juga

Satgas bentukan Kapolri tersebut mendapat apresiasi berbagai pihak. Sejumlah anggota Exco PSSI pun satu persatu ditangkap dan dimintai keterangan. 

Ikuti Terus Berita Liga Indonesia dan Sepak Bola Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

PSSIPengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Timnas IndonesiaLuis MillaEdy RahmayadiLiga IndonesiaTRIVIA

Berita Terkini