Cepat atau Lambat, Bulan Madu Solskjaer di Manchester United Bakal Segera Berakhir
INDOSPORT.COM – Menikmati visual dari keindahan matahari terbenam sambil disenggol oleh angin sepoi-sepoi bersama pasangan, mungkin itulah penggambaran umum tentang bulan madu. Hal yang sama juga tampaknya sedang terjadi antara Manchester United dengan Ole Gunnar Solskjaer.
Bulan madu yang dirasakan oleh Manchester United dengan Solskjaer tampak begitu sangat nyata. Bagaimana tidak, Solskjaer berhasil membawa Manchester United memenangkan 8 pertandingan pertamanya secara berturut-turut di semua ajang.
Layaknya bulan madu yang diidentikan dengan pasangan baru, Solskjaer juga belum lama mengambil tampuk kekuasaan di Manchester United pada akhir tahun lalu. Kini, Manchester United berhasil dibawanya sebagai tim yang sangat tangguh dan konsisten.
Meski begitu, yang namanya bulan madu itu pasti akan habis juga pada masanya, artinya bisa saja hal itu akan segera melanda Solskjaer di Manchester United. Setidaknya ada 3 titik lemah Manchester United yang bisa dieksploitasi lawan untuk menghentikan bulan madu Solskjaer.
1. 3 Titik Lemah Manchester United
Phil Jones
Sudah bukan rahasia umum jika salah satu kelemahan Manchester United sejak di era Jose Mourinho ada pada lini pertahanan. Oleh karena itu, Mourinho dulu sampai merengek untuk dibelikan pemain bertahan yang berkualitas.
Nyatanya hal tersebut juga terjadi di era Solskjaer, memang sampai saat ini kelemahan itu tidak terlalu terlihat hingga saat ini karena menang terus. Tetapi itu semua dikarenakan David de Gea bermain ciamik di bawah mistar gawang.
Salah satu penggawa lini pertahanan yang menjadi titik lemah adalah Phil Jones yang dianggap pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana sebagai pemain yang sangat lamban. Contohnya saat duel dengan Tottenham Hotspur, berkali-kali Harry Kane berhasil melewati Jones dengan kecepatannya.
Kondisi Fisik
Jika kita menganalisis beberapa pertandingan terakhir Manchester United, maka akan didapatkan suatu fakta jika intensitas permainan tim akan menurun di babak kedua terutama di setengah jam terakhir. Hal itu terlihat jelas dari kemenangan atas Tottenham dan Brighton.
Bahkan kemenangan atas Arsenal juga diraih dengan cara bermain yang tidak terlalu spesial terutama di babak kedua. Penurunan di babak kedua itu menurut Justin lebih dikarenakan kondisi fisik yang sudah tidak prima.
“Berapa kilometer larinya pemain Manchester United (di Premier League)? Ternyata mereka ada di peringkat ke-20 di musim pertama Mourinho. Musim kedua Mourinho, larinya ada di nomor 19 dari 20 tim,” ungkap Justinus Lhaksana dalam akun Youtube pribadinya.
Itu artinya selama ini Manchester United di era Jose Mourinho kurang terlatih secara fisik. Akibatnya ketika Solskjaer meminta para pemainnya untuk bergerak secara aktif, penggawa Manchester United yang lemah secara fisik mengakibatkan penurunan peforma di babak kedua.
Matikan Pogba
Titik lemah terakhir Manchester United menurut Justin ada pada peran sentral Paul Pogba yang artinya tinggal mematikan pergerakan pemain tersebut. Paul Pogba memang telah menjadi otak dari Manchester United untuk menentukan arah serangan, kuat memegang bola, dan tembakan keras.
“Jika pogba dibatasi pergerakannya, itu bakal mengurangi serangan Manchester United hingga 25-30%,” lanjutnya.
2. Lawan-lawan yang Berpotensi Merusak Bulan Madu Solskjaer di Manchester United
Jika kelemahan-kelemahan itu bisa dieksploitasi oleh lawan, bukan tidak mungkin rekor 8 kemenangan beruntun Solskjaer di Manchester United bisa berakhir. Masalahnya, lawan-lawan Manchester United selanjutnya sepertinya belum memiliki kualitas yang memadai.
Musuh yang punya kemampuan untuk merusak momen manis Solskjaer di Manchester United besar kemungkinan baru akan hadir di bulan Februari. Jika menilik lawan selanjutnya yaitu Burnley, seharusnya Manchester United punya lebih dari sekadar kualitas untuk menghempaskan mereka.
Masalah bagi Manchester United baru ada di bulan penuh kasih sayang di mana mereka akan menghadapi Leicester City, Paris Saint-Germain (PSG), Liverpool dan Crystal Palace. Khususnya PSG yang akan dihadapi di Liga Champions, Mbappe dkk bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan.
PSG memiliki materi pemain yang bahkan layak untuk bermain di final Liga Champions seperti Kylian Mbappe, Neymar, hingga Edinson Cavani. Meski kabarnya Neymar akan absen, tetap saja PSG adalah tim kuat yang sudah terbukti pernah mengalahkan Liverpool.
Bicara soal Liverpool, duel kedua tim diprediksi bakal berjalan menarik mengingat Mourinho dipecat karena pertandingan itu. Tentu jika menang atas Liverpool, rasanya itu adalah revans yang sangat manis dari Solskjaer atas kekalahan menyakitkan 1-3, di akhir tahun lalu sebelum ia menjadi pelatih.
Sementara untuk Crystal Palace dan Leicester City, mereka adalah 2 tim kejutan yang sudah terbukti pernah mengalahkan Manchester City musim ini. Pada akhirnya untuk saat ini, Solskjaer sedang menikmati bulan madunya di Manchester United, tetapi di dunia ini tidak ada yang abadi bukan?
Terus Ikuti Perkembangan Liga Inggris dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.