Seperti PSSI, Kantor Federasi 3 Negara Eropa Ini Juga Pernah Digeledah Polisi

INDOSPORT.COM - Buntut kasus pengaturan skor di sepak bola Indonesia, kantor PSSI akhirnya digeledah oleh Satgas Antimafia Sepak Bola bentukan Mabes Polri, rabu (30/01/19).

Bukan hanya satu, pengeledahan yang dilakukan sesuai laporan eks manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani itu dilakukan di kantor PSSI lama di Jalan Kemang Timur V, Kemang, Jakarta Selatan dan juga kantor PSSI yang baru di bilangan FX Office Tower lantai 14 Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Di tengah kasus pengaturan skor yang saat ini sedang menjadi perhatian publik sepak bola Indonesia, apa yang di lakukan Satgas Antimafia Sepak Bola jelas sebuah langkah besar dalam upaya menyelesaikan kasus yang terjadi.

Berkaca pada apa yang dilakukan pihak kepolisian di berbagai belahan dunia di waktu sebelumnya, mereka tak segan untuk melakukan pengeledehan di kantor federasi sepak bola suatu negara.

Beberapa kali kejadian seperti di kantor PSSI pernah terjadi, bahkan di negara-negara besar dengan kultur sepak bola yang lebih maju. Dimana saja itu terjadi, berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkumkan.

1. Federasi Sepak Bola Jerman, DFB

Pada tahun 2015 lalu, kepolisian Jerman melakukan pengeledahan di kantor Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), (03/11/15).

Pengeledahan itu dilakukan setelah adannya dugaan skandal penyuapan terkait penentuan Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006.

Bukan hanya kantor DFB, beberapa rumah pejabat teras DFB juga menjadi sasaran pengeledahan kepolisian Jerman. Dalam kasus itu DFB diduga telah mengirimkan uang senilai 6,7 juta euro atau setara Rp108 miliar kepada FIFA (induk tertinggi sepak bola dunia) untuk membeli suara.

2. Federasi Sepak Bola Prancis, FFF

Kasus suap dan korupsi yang dilakukan oleh mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter sempat membuat kantor Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengalami pengeledahan oleh kepolisian Prancis yang bekerja sama dengan Kejaksaan agung Swiss, pada Maret 2016 silam.

Pengeledahan itu terjadi juga setelah Blatter telah dijatuhi sanksi oleh Komite Etik FIFA dengan larangan beraktivitas di dunia sepak bola dalam kurun waktu delapan tahun. 

Baltter terbukti melakukan beberapa pelanggaran suap dan korupsi selama 20 tahun terakhir memimpin FIFA. Salah satu kasus yang mendera Blatter adalah karena melalukan pembayaran sebesar 1,3 juta poundsterling atau sekitar Rp25 milliar kepada presiden UEFA saat itu, Michel Platini, yang diselidiki oleh aparat hukum Swiss atas tuduhan kasus kriminal kesalahan manajemen.

3. Federasi Sepak Bola Spanyol, RFEF

Pengalaman kantornya pernah digeledah oleh pihak kepolisian seperti PSSI, bahkan pernah dirasakan Federasi Sepak Bola negara juara dunia tahun 2010, Spanyol.

Kantor Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) digeledah kepolisian Spanyol pada tanggal 18 Juli 2017 lalu atas dugaan kasus korupsi yang dilakukan ketuanya Angel Maria Villar.

Villar sendiri sudah ditangkap oleh satuan anti-korupsi Spanyol di kediamannya sehari sebelum pengeledahan kantor RFEF dan langsung ditahan bersama putranya, Gorka Villar.

Disebutkan bahwa Villar dan wakilnya Padron menyalahgunakan wewenangnya di RFEF untuk memalsukan sejumlah data aset yang berhubungan dengan pertandingan Timnas Spanyol. Salah satunya adalah laga antara La Furia Roja melawan Korea Selatan pada 1 Juni 2017.