Peran Penting Akademik Andri Syahputra, Aspire Academy untuk Sepak Bola Qatar

INDOSPORT.COM - Timnas Qatar baru saja mengejutkan publik sepak bola, khususnya Timnas Indonesia, saat mereka berhasil menjadi juara Piala Asia 2019.

Timnas Qatar berhasil melibas Jepang dengan skor 3-1 dengan gol-gol dari Almoez Ali, Abdulaziz Hatem dan Akram Afif. Sementara Jepang hanya cetak satu gol lewat Takumi Minamino.

Qatar sendiri namanya cukup dikenal di telinga para pecinta sepak bola Indonesia. Usai salah satu bintang berbakat asal Indonesia, Andri Syahputra memilih warga negara Qatar.

Andri Syahputra sendiri sebelum bergabung dengan Al-Gharafa juga menimba ilmu di sebuah akademik bentukan pemerintahan Qatar, yakni Aspire Academy.

Aspire Academy sendiri merupakan program sepak bola yang diakui salah satu yang terkuat di dunia dalam pemilihan talenta-talenta muda.

Sesuai judul, Aspire Academy ternyata merupakan cikal bakal perkembangan sepak bola Qatar yang terbaru menjuarai Piala Asia 2019 mengalahkan Jepang.

Berikut INDOSPORT berikan ulasan singkat alasan kenapa Aspire Academy punya peran besar untuk Timnas Qatar.

1. Aspire Academy untuk Timnas Qatar

Aspire Academy dijalankan dengan filosofi menyesuaikan kemampuan, bakat dan tujuan dari Qatar sebagai negara sepak bola dan juga tim nasional yang lebih baik di masa mendatang.

Di sana juga menerapkan fokus untuk pengembangan para pemain individu yang membuat talenta-talenta muda bisa tetap tenang dalam situasi apa pun di atas lapangan.

Seperti yang telah dilalui oleh Andri Syahputra selama menimba ilmu di sana, Aspire Academy juga mengembangkan lingkungan yang kompetitif dengan mengundang para pemain muda dari klub-klub dan akademik-akademik di seluruh dunia.

Program seperti ini ternyata berhasil dan membuahkan hasil yang membanggakan untuk sepak bola Qatar. Mereka mengalahkan Jepang, yang juara empat kali Piala Asia untuk jadi juara baru di edisi 2019.

2. Peran Aspire Academy saat Qatar Juara Piala Asia 2019

Peran Aspire Academy dalam Timnas senior Qatar terlihat jelas dalam kompetisi Piala Asia 2019. Lihat saja para pemain yang diturunkan di pertandingan final kontra Jepang.

Pelatih Kepala Timnas Qatar, Felix Sanchez memberikan kepercayaan pada sebanyak tujuh pemain alumni Aspire Academy di pertandingan Jumat (01/02/19) kemarin.

Yaitu Saad Al Sheeb di posisi kiper, Tarek Salman, Bassam Al-Rawi dan Abdelkarim Hassan untuk lini pertahanan, lini tengah diisi oleh Assim Madibo dan juga duet maut lini depan, Akram Afif dan Almoez Ali.

Dua pemain lainnya, adalah penyerang Ahmed Alaaeldin dan gelandang Salem Al Hajri yang juga lulusan Aspire Academy, dimainkan sebagai pemain pengganti di babak kedua.

Striker maut yang baru berusia 22 tahun, Almoez Ali bahkan memecahkan rekor pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Asia, yaitu dengan total sembilan gol.

Selain itu, Akram Afif juga mencatatkan namanya sebagai assist terbanyak dengan total terlibat dalam 10 dari 19 gol yang dicetak Timnas Qatar di sepanjang Piala Asia 2019.