Inilah 3 Pelatih Asing Tersukses PSM Makassar
INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Indonesia, PSM Makassar, resmi menunjuk pelatih baru menggantikan Robert Rene Alberts yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan beberapa waktu lalu.
Adalah Darije Kalezic, pria berpaspor Bosnia-Herzegovina yang diperkenalkan sebagai nakhoda baru PSM pada Sabtu (2/2/19). Dia diberi target menjaga tradisi Pasukan Ramang di papan atas klasemen Liga 1 serta bersaing di Piala AFC 2019.
Catatan sejarah menyebutkan Kalezic adalah pelatih asing PSM ke-15 serta ke-12 asal dari Eropa. Indosport merangkum beberapa nama yang mampu menorehkan prestasi bersama klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu.
1. Henk Wullems (Belanda)
Secara formal, PSM menjuarai Liga Indonesia Bank Mandiri (LIBM) 1999/00 di bawah kendali Syamsuddin Umar yang kala itu tercatat sebagai pelatih kepala.
Namun, Syamsuddin rupanya tak sendirian mengantarkan PSM juara kala itu. Dia mendapatkan bantuan dari Henk Wullems selaku Direktur Teknik tim.
Kolaborasi Syamsuddin-Wullems mengantarkan PSM meraih trofi Liga Indonesia untuk pertama kalinya. Khusus Wullems, dia menambah koleksi yang sebelumnya sudah pernah ia capai kala menukangi Mastrans Bandung Raya (MBR) pada edisi 1995/96.
2. Miroslav Janu (Rep. Ceska)
Pada edisi 2004, kemudi teknis PSM berada di tangan Miroslav Janu. Pelatih berkebangsaan Republik Ceska ini terbilang sukses menggabungkan materi pemain lokal seperti Ponaryo Astaman, Syamsul Chaeruddin, dan Ortizan Solossa, dengan asing sekaliber Ronald Fagundez serta Marc Etogu Orland.
PSM pun bermain konsisten sepanjang musim dan bersaing ketat dalam perburuan gelar juara liga bersama Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta.
Sayang, gelar juara tak bisa diraih kendati sudah berjuang habis-habisan hingga akhir musim. PSM harus puas menempati posisi runner-up di bawah Persebaya yang sejatinya memiliki tabungan poin serupa (61 poin), tapi unggul selisih gol.
3. Robert Rene Alberts (Belanda)
Apes. Begitulah barangkali nasib Robert Rene Alberts di PSM. Dia melatih Pasukan Ramang selama tiga musim dalam dua termin berbeda.
Coach Robert pertama kali memimpin PSM di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/11. Dia sempat melambungkan tim ke puncak klasemen sebelum dihentikan faktor nonteknis, yaitu keputusan manajemen meninggalkan LSI dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI) pada Januari 2011.
Di termin kedua, Robert melatih PSM di Liga 1 2017 dan 2018 (2016 tak masuk hitungan karena TSC bukan ajang resmi). Dua musim itu dia selalu saja nyaris juara setelah ditikung rival menjelang akhir musim.
Pada 2017, PSM yang lebih sering memuncaki klasemen disalip Bhayangkara FC. Semusim berselang, giliran Persija yang memupus mimpi Robert mempersembahkan gelar juara buat PSM dan mengulang prestasi bareng Arema Indonesia (LSI 2009/10).
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT