x

Benarkah Manuver Satgas Anti Mafia Bola Picu Sanksi FIFA untuk Indonesia?

Selasa, 5 Februari 2019 16:30 WIB
Editor: Isman Fadil
FIFA vs PSSI

INDOSPORT.COM - Langkah Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola bentukan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) yang melakukan penggeledahan di kantor PSSI dan juga eks kantor PT Liga Indonesia, guna mengungkap kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia memantik kekhawatiran dari berbagai pihak.

Salah satu klub Liga 1 melihat pergerakan yang dilakukan Satgas ini bisa memicu datangnya sanksi FIFA. Maklum saja, Indonesia sempat memiliki pengalaman pahit 2015 lalu setelah FIFA menjatuhkan sanksi karena intervensi pemerintah terhadap PSSI.

Akibatnya, induk sepak bola dunia itu melarang Timnas Indonesia berlaga di level internasional, termasuk bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Baca Juga

Namun Save Our Soccer (SOS), dalam rilisan resmi yang diterima INDOSPORT.com, menilai intervensi yang diarahkan ke sanksi FIFA hanya akal-akalan dari PSSI semata. Cara ini disebut 'Firehouse of Falsehood', yang sudah digunakan PSSI sejak era Nurdin Halid hingga saat ini.

Firehouse of Falsehood adalah teknik propaganda dengan 2 karakteristik: adanya informasi dengan intensitas tinggi; dan penyebaran informasi yang sebagian benar atau bahkan fiksi. 

Firehouse of Falsehood mempunyai 4 strategi utama yakni, 1. Kontroversi dan provokasi yang masif dengan sumber berita beragam, 2. Repetisi pesan yang cepat dan konsisten, 3. Mengabaikan data dan fakta, dan 4. Isi pesan yang inkonsisten atas substansi.


1. PSSI Disanksi FIFA Bukan karena Intervensi, Melainkan Meminta Sendiri

Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol, Angel Maria Villar.

Saat Indonesia di banned FIFA pada 2015 lalu, SOS menilai sanksi FIFA datang bukan karena intervensi pemerintah, melainkan atas permintaan PSSI sendiri. Pernyataan itu juga pernah diungkapkan oleh Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Noor Amman, pada 2016 lalu.

"Waktu itu, PSSI membangkang dan menyatakan bahwa hanya tunduk dan patuh kepada FIFA. Pemerintah sebagai penguasa negeri ini tak dianggap. Bahkan lewat surat ke FIFA, PSSI sendiri yang meminta agar sepak bola Indonesia disanksi karena tuduhan intervensi Pemerintah," kata Noor Amman, seperti dilansir dari Antara.

Di sisi lain, tindakan yang dilakukan Satgas Anti Mafia Bola disebut aman dari sanksi FIFA. Hal ini dikarenakan polisi tidak masuk ranah football family. FIFA sudah mengalaminya di era Sepp Blatter saat banyak kasus korupsi yang terjadi.

"Jadi, masifnya ancaman sanksi FIFA adalah untuk menakut-nakuti publik sepakbola Indonesia saja yang fobia terhadap kata Intervensi," kata Koordinator SOS, Akmal Marhali.

Baca Juga

Penggeledahan yang dilakukan Satgas ke kantor PSSI bukanlah hal baru di dunia sepak bola. Pada Juli 2017 lalu, kepolisian Spanyol menyerbu markas Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Sang ketua umum, Angel Maria Villar dan putranya ditahan karena terbukti korupsi. 

Dua bulan sebelumnya polisi menggeledah markas Federasi Sepak Bola Ceko (FACR), dan menahan Miroslav Pelta. Juga menyambangi markas FC Jablonec, klub milik Pelta. Namun, dari kedua peristiwa itu, tak ada satupun yang berujung sanksi FIFA.

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM

FIFAPSSIIn Depth SportsLiga IndonesiaSatgas Anti Mafia Sepak Bola

Berita Terkini