Ini 3 Alasan Manchester United Kalah dari PSG di Liga Champions
INDOSPORT.COM – Di luar dugaan, Manchester United yang sedang dalam peforma terbaiknya, harus dipaksa alami kekalahan di Liga Champions. Manchester United menyerah dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 0-2 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Dua gol kemenangan Paris Saint-Germain diboyong oleh Presnel Kimpembe pada menit ke-53 dan Kylian Mbappe di menit ke-60. Kemenangan yang diperoleh PSG sangat mengejutkan karena banyak yang memprediksi mereka akan jadi korban Solskjaer di Manchester United selanjutnya.
Alasannya sederhana, PSG sedang berada dalam peforma yang menurun usai sempat kalah di liga dari Lyon dengan skor 1-2. Apalagi, mereka juga kehilangan Neymar dan Edinson Cavani karena cedera.
Berbanding terbalik dengan Manchester United yang sebelum duel catat 10 kemenangan dan tanpa kalah di 11 pertandingan terakhir bersama Ole Gunnar Solskjaer. Pertanyaan pun mengemuka bagaimana bisa Manchester United bisa kalah dari PSG.
Berikut INDOSPORT.com mencoba untuk mengulasnya dalam 3 alasan Manchester United kalah dari PSG di Liga Champions.
1. Paul Pogba Dikantongi Marquinhos
Bukan rahasia umum bila Paul Pogba merupakan kunci utama dari permainan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United. Hal itu terlihat di pertandingan kontra Fulham yang berakhir dengan skor 3-0, kala itu Pogba menyumbang 2 gol kemenangan.
Oleh karena itu sebenarnya sederhana saja untuk mengalahkan Manchester United yaitu dengan membatasi atau ‘mengantongi’ pergerakan Paul Pogba. Untuk menunaikan ‘tugas suci’ itu, pelatih PSG, Thomas Tuchel menunjuk Marquinhos.
Sekadar informasi, Marquinhos sejatinya merupakan bek tengah yang dipaksa untuk memerankan posisi gelandang bertahan untuk mengikuti pergerakan Pogba sepanjang pertandingan. Alhasil, Pogba di laga dini hari tadi seperti tidak terlihat karena tengah asyik ‘kencan’ dengan Marquinhos.
2. Manchester United Tidak Menekan PSG dengan Konsisten
Sejatinya pada awal pertandingan, Manchester United bermain dengan intensitas yang sangat tinggi hingga setidaknya 5 menit pertama. Akan tetapi setelah itu, Manchester United mengendurkan intensitas dan tekanan kepada para pemain PSG.
Uniknya, PSG yang bermain sebagai tamu merespon taktik Manchester United dengan tetap tidak bermain sangat menyerang. Hal itu bisa dipahami karena bagi PSG, hasil imbang 0-0 di laga tandang sudah menjadi modal yang sangat berharga untuk leg kedua di Paris.
Meski begitu, PSG mencoba peruntungannya dengan menyerang di babak kedua hingga tercipta dua gol kemenangan. Perlu diperhatikan di sepanjang babak kedua, Manchester United seperti menekan para pemain PSG dengan tanggung sehingga ada banyak ruang kosong di pertahanan.
3. Ole Gunnar Solskjaer Tidak Punya Rencana Cadangan
Satu hal yang perlu diperhatikan oleh para pelatih adalah penting untuk selalu memiliki rencana cadangan. Ole Gunnar Solskjaer agaknya terlihat seperti tidak memiliki rencana cadangan ketika Paul Pogba sukses dikantongi oleh Marquinhos.
Juan Mata sejatinya sudah dimasukan sebagai pemain pengganti sebagai upaya untuk mengubah situasi. Akan tetapi secara gaya permainan tetap saja sama yaitu dengan mengandalkan Pogba sebagai mesin utama.
Hasilnya ketika Manchester United sudah tertinggal dua gol, terlihat Solskjaer seperti kehilangan akal untuk membongkar pertahanan PSG. Terlebih barisan pertahanan yang dikomandoi oleh Thiago Silva bermain sangat kokoh dan sulit untuk ditembus.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Liga Champions dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.