Joko Driyono Tak Sendiri, 3 Ketua PSSI-nya Negara Lain Ini Pernah Tersangkut Skandal
INDOSPORT.COM – Ketika umat manusia sedang merayakan hari kasih sayang pada Kamis (14/02/19) lalu, Joko Driyono justru harus digeledah kediamannya. Hingga akhirnya PLT Ketua Umum PSSI itu harus ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (15/02/19) malam.
Namun Joko Driyono yang merupakan pimpinan tertinggi dari induk sepak bola Indonesia itu tidak menjadi tersangka atas kasus match fixing. Melainkan pria berkaca mata itu dipersangkakan akibat dianggap melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak kepolisian.
“Jadi bukan terkait pengaturan skor. Dugaan yang disangkakan yakni, memasuki suatu tempat yang telah dipasang garis polisi di Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu,” terang Gusti Randa selaku Ketua Komite Hukum PSSI.
Dengan status tersangka yang disematkan kepada Joko Driyono, telah menjadikannya tersangkut sebuah skandal. Namun Joko Driyono nyatanya tak sendiri karena sejumlah ketua federasi sepak bola Negara lain juga pernah ada yang terlibat skandal juga.
Berikut INDOSPORT.com mencoba untuk merangkumnya dalam 3 ketua PSSI-nya Negara lain yang pernah tersangkut skandal.
1. Wolfgang Niersbach
Ketua Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Wolfgang Niersbach memutuskan untuk mengundurkan diri usai dirinya terbukti memberikan suap kepada FIFA. Suap tersebut bertujuan agar Jerman terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006.
Sepak bola Jerman memang pada saat itu memang diterpa isu tak sedap usai majalah Spiegel menuding bahwa DFB memberi sejumlah uang sebesar 6,7 juta euro (setara 106 miliar rupiah) kepada FIFA. Sontak temuan tersebut mengguncang sepak bola Jerman.
Akibatnya Niersbach sampai harus mengambil langkah untuk mundur dari posisinya sebagai ketua DFB. Akhirnya pada tahun 2016, siding komisi etik FIFA menjatuhkan hukuman untuk Niersbach berupa aktivitas sepak bola selama setahun.
2. Kwesi Nyantakyi
Presiden Asosiasi Sepak Bola Ghana (GFA) 2005-2018, Kwesi Nyantakyi memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada Juni 2018. Keputusan itu diambil setelah dirinya terlibat skandal yang sangat menghebohkan sepak bola Ghana.
Skandal tersebut adalah korupsi dengan nominal mencapai 65 ribu dollar Amerika Serikat (setara 916 juta rupiah). Kwesi Nyantakyi tertangkap basah oleh kamera dari jurnalis BBC asal Afrika, Anas Aremeyaw Anas sedang menerima suap dengan nominal tersebut.
Akibatnya pengadilan olahraga pun memutuskan Kwesi bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup untuk tidak beraktivitas di sepak bola. Sesaat setelah itu Ghana merevolusi federasi sepak bolanya agar bersih lagi.
3. Carlo Tavecchio
Skandal juga nyatanya pernah menghampiri sepak bola Italia saat Carlo Tavecchio menjabat sebagai FIGC (federasi sepak bola Italia). Tavecchio sendiri memutuskan untuk mundur setelah Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018.
Namun di balik kegagalan Italia, banyak terjadi skandal selama tiga tahun kepemimpinan Tavecchio di FIGC. Kontroversi-kontroversi itu antara lain membuat komentar rasis tentang pemain kulit gelap di Italia dan aksi menghina orang Yahudi dan komunitas gay.
Bahkan dirinya juga pernah dihantam dengan skandal pelecehan seskual di mana perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengaku telah menjadi korbannya. Tetapi skandal terbesar adalah komentar rasis yang membuat dirinya terkena sanksi 6 bulan dari UEFA dan FIFA.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.