3 Fakta Menarik Stadion Olympic Phnom Penh, Venue Tanding Timnas U-22 di Piala AFF
INDOSPORT.COM – Seluruh pertandingan Piala AFF U-22 2019 bakal dimainkan di Stadion Olympic Phnom Penh, Kamboja. Berikut 3 fakta menarik dari stadion yang juga akan menjadi venue pertandingan bagi Timnas Indonesia U-22.
Turnamen usia muda bergengsi se-Asean, Piala AFF U-22 2019 sudah memasuki hari pertama pada Minggu (17/02/19). Vietnam vs Filipina menjadi laga pembuka yang dimainkan di Stadion Olympic Phnom Penh.
Menariknya, selurh pertandingan baik grup A maupun grup B akan dimainkan di stadion yang sama. Bahkan, venue yang berlokasi di kota terbesar di Kamboja itu juga terus dipakai hingga partai puncak atau final.
Sebelum menyaksikan Timnas Indonesia U-22 bermain di Stadion Olympic Phnom Penh pada Senin (19/02/19) vs Myanmar, ada baiknya mengenal terlebih dahulu mengenai stadion tersebut.
Oleh karena itu, portal berita INDOSPORT.com pun mencoba untuk merangkum 3 fakta terkait Stadion Olympic Phnom Penh, Kamboja.
1. Tak Pernah Digunakan untuk Oilimpiade
Bagi kebanyakan orang, khususnya yang masih awam, ketika mendengar nama Stadion Olympic, tentu pikiran pertama yang terlintas adalah stadion tersebut pernah jadi bagian sejarah pesta olahraga terbesar se-dunia.
Namun nyatanya, Stadion Olympic Phnom Penh di Kamboja tidak seperti itu. Sejak didirikan pada 1964, stadion kebanggaan rakyat Kamboja ini tak pernah sekalipun jadi saksi sejarah ajang multi olahraga Olimpiade.
Meski begitu, stadion ini juga memiliki sejarah tersendiri. Stadion Olympic Phnom Penh ini disebut-sebut sebagai tanda keberkuasaannya Partai Khmer Merah.
Hingga saat ini, Stadion Olympic Phnom Penh masih memiliki daya tarik yang tinggi bagi seluruh rakyat Kamboja untuk mendukung dan menyaksikan Timnas sepak bolanya bertanding.
2. Pernah Jadi Bagian Kecil Sejarah Piala Dunia
Fakta yang satu ini nyata dan bukan mengada-ada. Meski tak pernah turut serta atau jadi tuan rumah Piala Dunia, namun Stadion Olympic Phnom Penh setidaknya pernah ambil bagian meski kecil dalam sejarah Piala Dunia.
Jelang Piala Dunia 1966. Tepatnya pada pertandingan kualifikasi zona Asia dan Oseania. Kala itu, laga antara Korea Utara (Korut) vs Australia terancam batal lantaran Korut tidak memiliki hubungan dipolomatik yang baik dengan negara-negara lain.
Hingga akhirnya, laga itu diperbolehkan digelar di Stadion Olympic Phnom Penh. Tak tanggung-tanggung, dua leg 1 dan 2 dimainkan di stadion tersebut. Meski jauh dari kedua negara yang bertanding, namun stadion tetap diramaikan oleh kedua supporter.
Dalam dua pertandingan itu, Korea Utara meraih dua kemenangan. Pertama pada 21 November 1966 dengan skor telak 6-1. Sementara pertandingan kedua yang berlangsung tiga hari kemudian, kembali dimenangkan Korut dengan skor 1-3.
3. Timnas Indonesia Hanya Pernah Bermain 2 Kali
Walaupun Stadion Olympic Phnom Penh ini sudah berdiri sejak 1966, namun Timnas Indonesia terbilang jarang memainkan pertandingan sepak bola di stadion ini. Tercatat hingga saat ini baru dua kali saja Timnas Indonesia bertanding.
Pertama adalah ketika kualifikasi Piala Dunia 1998 zona Asia grup 5. Kala itu, 27 April 1997, Timnas Indonesia dipaksa bermain imbang 1-1 oleh tuan rumah Kamboja. Widodo C. Putro menjadi pencetak gol tunggal bagi Garuda di menit ke-80.
Sementara pertandingan kedua adalah Juni 2017 lalu, yang status pertandingannya hanya bertajuk laga persahabatan. Timnas Indonesia yang saat itu dilatih oleh Luis Milla meraih kemenangan mudah dengan skor 0-2.
Kedua gol Garuda dicetak oleh pemain naturalisasi Irfan Bachdim pada menit ke-26 dan pemain muda Gian Zola di menit-menit akhir sebelum peluit panjang dibunyikan. Setelah itu, tak pernah lagi Indonesia bermain di Stadion Olympic Phnom Penh.
Ikuti Terus Update Seputar Piala AFF U-22 2019 dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM