Profil Pieter Tanuri, Bos Bali United Calon Komisaris PT LIB
INDOSPORT.COM – Bos klub sepak bola Indonesia Bali United, Pieter Tanuri, masuk bursa kandidat komisaris umum PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Nama Pieter Tanuri diajukan oleh 18 klub peserta Liga 1 yang ambil bagian dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB, Senin (18/02/19), bersama dua nama lainnya, yakni Presiden Madura United Achsanul Qosasih dan Manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman.
"Secara koorporasi kita awalnya usulkan beberapa nama tapi kan ini 18 klub jadi harus disepakati. Ada tiga nama yang kita usulkan yang pertama Achsanul Qosasih dari Madura United, yang kedua Piter Tanuri dan ketiga Hasnur dari Barito buat komisaris yang kita usulkan," kata CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin.
Pieter Tanuri dikenal publik pencinta sepak bola Indonesia sebagai sosok di balik kesuksesan Bali United sebagai klub yang profesional dari sisi manajemen, finansial, dan marketing.
Keberhasilan mengangkat pamor Bali United hingga bisa sebesar saat ini dinilai sebagai prestasi yang membuat Pieter Tanuri layak menggantikan Glenn Sugita sebagai komisaris PT LIB.
Portal berita olahraga INDOSPORT kali ini mengulas sosok Pieter Tanuri yang digadang-gadang bakal menduduki jabatan strategi di operator kompetisi Liga Indonesia.
1. Pengusaha Ulung
Pieter Tanuri saat ini menjabat sebagai Komisaris PT. Bali Bintang Sejahtera. Bersama Yabes Tanuri, keduanya menjadi sosok di balik kuatnya finansial Bali United.
Ia merupakan seorang pengusaha. Pieter Tanuri menjabat sebagai Presiden Direktur Multistrada, perusahaan produksi ban terbesar di Indonesia yang bermerek Achilles dan Corsa.
Pieter Tanuri juga menjadi salah satu pemegang saham dari PT Bank Ina Perdana. Hal ini yang kemudian menjadi bukti dari pertumbuhan Bali United yang pesat.
Disebut punya jaringan yang luas, Pieter Tanuri dinilai mampu menarik dan menjaga sponsor untuk tetap mendukung PT LIB.
Mantan Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan mengungkapkan, salah satu tantangan yang harus dihadapi jelang bergulirnya Liga 1 2019 ialah soal sponsor.
"Saya dan Pak Glenn (Sugita) masih punya terikat janji karena mencintai sepak bola. Kami akan mencoba menemani sampai nanti terpilih komisaris baru. Kami akan mencari dan mengembalikan sponsor. Kami siap menjaga kepercayaan sponsor untuk tetap mendukung PT LIB," ungkap Berlinton.
2. Tidak Punya Kepentingan Klub
Pieter Tanuri juga dinilai bisa menjaga profesionalitas ketika nantinya menjabat sebagai komisaris PT LIB. Kepercayaan itulah yang menjadi alasan para pemilik saham PT LIB memilih sosok Pieter Tanuri.
"Kita anggap mereka bertiga bisa jadi komisaris di PT LIB. Saya rasa tidak ada keraguan atau kepentingan klub, kan dulu Persib Bandung ada Pak Glenn juga nggak bisa apa-apa saat dihukum, kira-kira seperti itu,” ujar Munafri.
Keberadaan pengurus klub di tubuh PT LIB memang sempat menuai kritikan dari pencinta sepak bola Indonesia. Rangkap jabatan tersebut disinyalir rentan terhadap konflik kepentingan.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM